Thursday, August 27, 2015

Tidak ada devaluasi lebih lanjut mata uang China

Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan kemarin bahwa tidak terdapat dasar untuk penyusutan lebih lanjutan dari mata uang Yuan China (RMB), dan nilai tukar akan terus "pada dasarnya stabil pada tingkat adaptif dan seimbang."

Li membuat pernyataan saat pertemuan dengan Deputi Pertama Perdana Menteri Kazakhstan Bakytzhan Sagintayev di Beijing.

Li mengatakan bahwa China baru-baru ini melakukan devaluasi RMB sebagai "respon yang tepat" untuk pengembangan pasar keuangan internasional.

"Penyesuaian tersebut juga dibuat sebagai bagian dari upaya reformasi China yang sedang berlangsung," katanya.

Pada 11 Agustus, Bank Rakyat China (PBOC), bank sentral, mengumumkan bahwa kutipan paritas pusat setiap hari dilaporkan ke China Foreign Exchange Trade System sebelum pasar terbuka harus didasarkan pada tingkat penutupan devisa antar bank pada hari sebelumnya, penawaran dan permintaan di pasar, dan pergerakan harga mata uang utama.

Li mengatakan situasi ekonomi dunia yang rumit dan pasar mengalami turbulensi memiliki beberapa dampak pada perekonomian China, bagaimanapun, fundamental ekonomi China tetap stabil, ekonomi berjalan dalam kisaran yang wajar, dan unsur-unsur positif yang mendukung perkembangan yang baik dari ekonomi riil terakumulasi.

Masih ada ruang untuk inovasi lebih lanjut dan makro-terkontrol, dan permintaan domestik akan terus ditingkatkan, Li mencatat.

Dia mengatakan, China mampu menyelesaikan target pembangunan ekonomi tahunan dengan beberapa langkah-langkah termasuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi, menyesuaikan struktur ekonomi, melepaskan vitalitas pasar dengan kewirausahaan dan inovasi, meningkatkan mata pencaharian masyarakat dan mencegah risiko.

Ini akan menjadi kontribusi penting untuk pemulihan ekonomi dunia, Li menambahkan.

Adapun kerja sama bilateral antara China dan Kazakhstan, Li mengatakan China siap untuk menghubungkan strategi pembangunan kedua negara dan memperkuat koordinasi kebijakan ekonomi dan perdagangan kedua negara.

Dia berharap kedua pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang lebih menguntungkan bagi kerjasama bilateral dan melakukan lebih banyak proyek.

Sagintayev memuji kerjasama kapasitas kedua negara yang sudah dilakukan, dan menyerukan kerja sama yang lebih konkret di bidang lain termasuk industri, energi, transportasi kereta api dan pertanian.

Dia mengatakan Kazakhstan yakin atas pembangunan ekonomi China dan prospek kerjasama Kazakhstan-China.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.