Wednesday, August 6, 2014

Sehelai Daun di Depan Mata Menutup Pemandangan Gunung Tai

Pada zaman Negara-Negara Berperang (tahun 475-221 Sebelum Masehi), di negeri Chu, ada seorang pria bersifat "kutu buku" yang hidup dalam kemiskinan.

Pada suatu hari, si kutu buku itu terlihat satu ayat yang berbunyi, "Jika seseorang mendapatkan daun yang digunakan oleh cengkadak untuk menutup badannya ketika menangkap riang-riang, dia bisa menjadi orang Gaib." Pikirnya dalam hati, "Alangkah baiknya jika saya mendapatkan daun itu!"

Sejak itu, tiap hari, dia berkeliaran di hutan untuk mencari daun seperti itu. Pada suatu hari, dia benar-benar melihat ada seekor cengkadak yang menyembunyikan diri di belakang sehelai daun, sedang menjangkau untuk menangkap seekor riang-riang. Dia terus berlari ke arah cengkadak tersebut, dan berhasil mendapatkan daun itu. Namun, karena terlalu bersemangat, daun yang dipegangnya terjatuh ke tanah, lalu dicampur dengan daun-daun lain yang sudah gugur di situ. Dia harus mengumpulkan semua daun yang ada di situ, dan membawanya semua pulang ke rumah untuk dicoba sehelai demi sehelai.

Setelah tiba di rumah, si kutu buku itu pun menutup matanya dengan sehelai daun, lalu bertanya kepada istrinya, "Bisakah kau melihat saya?"

Mula-mula, istrinya selalu menjawab dengan sabar, "Ya, bisa!"

Namun, lama-kelamaan, istrinya semakin hilang kesabarannya. Akhirnya, dia harus menjawab dengan sembarangan, "Kali ini, saya sudah tak melihat kamu!"

Mendengar jawaban istrinya itu, si kutu buku itu menjadi sangat gembira. Dia segera membawa daun itu menuju ke sebuah toko di pasar tanpa sepatah kata pun. Setelah tiba di sana, dia mulai mengambil apa-apa saja yang dia dillihat di toko itu secara terang-terangan. Pemilik toko itu sangat marah. Dia menanggap "pencuri" itu, dan membawanya ke kantor Kepala daerah Setelah mendengarkan keluhan yang bersangkutan, kepala kabupaten itu merasa sangat heran, masih ada orang yang berani mencuri di depan orang. Setelah menginterogasi si kutu buku itu, barulah Ketua daerah itu mengerti akan apa yang telah terjadi. Dia menahan ketawanya, sambil berkata,

"Tindakan kamu justru seperti mata terhalang oleh sehelai daun, pemandangan Gunung Tai pun tak tampak!"

Si kutu buku itu mujur dibebaskan tanpa hukuman. Tapi, sejak itu, dia telah menjadi bahan tertawaan orang sekampungnya.

Catatan Keterangan:

Peribahasa "Yi Ye Zhang Mu, Bu Jian Tai Shan" atau "Sehelai Daun di Depan Mata Menutup Pemandangan Gunung Tai" digunakan untuk menyindir orang atau golongan yang mudah terpengaruh dengan fenomena lahiriah atau eksternal, tetapi tidak dapat melihat esensi atau kondisi keseluruhan sesuatu benda.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.