China kemarin membantah pelunakan sikapnya terhadap Jepang meskipun menerima kunjungan dari beberapa kelompok Jepang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Qin Gang membuat pernyataan ketika menanggapi pertanyaan tentang laporan di surat kabar Sankei Shimbun Jepang yang mana China menerima kunjungan delegasi Jepang menunjukkan pelunakan kebijakan ke arah Jepang.
"Laporan surat kabar selalu didasarkan pada kebutuhan politik, bukan fakta-fakta," kata Qin, menuduhnya kurang kredibilitas. China memiliki sikap yang konsisten dan jelas tentang hubungan Jepang, menurut Qin.
"Kami serius mendesak pihak Jepang untuk benar menyelesaikan masalah mengenai sejarah dan Kepulauan Diaoyu sesuai dengan prinsip-prinsip empat dokumen politik China-Jepang dan konsensus yang dicapai antara kedua negara," tambahnya.
China menyerukan upaya Jepang untuk menghilangkan hambatan politik untuk pengembangan hubungan bilateral, dan "kami menyambut orang-orang dengan visi di Jepang untuk memainkan peran positif dalam meningkatkan hubungan China-Jepang," kata juru bicara itu.
Sebelumnya Menteri Jepang urusan Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Akihiro Ota, dan pemimpin Partai Sosial Demokrat Jepang Tadatomo Yoshida, dan mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama di antara delegasi Jepang yang mengunjungi China dalam beberapa hari terakhir.
Menanggapi pertanyaan lain tentang pengajuan pemerintah Jepang untuk merubah konstitusi Jepang dari hak bela diri kolektif untuk pertahanan diri, Qin mengatakan China sangat berhati-hati dan khawatir tentang setiap langkah oleh Jepang pada masalah militer dan keamanan karena alasan sejarah dan itu adalah alasan yang realistis.
"Kami akan mengungkapkan sikap kami jika tindakan Jepang membahayakan perdamaian, keamanan dan stabilitas regional," tambahnya. ...









0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.