China-Jerman perkuat kerjasama

China dan Jerman akan memperkuat pertukaran di sektor keuangan dan meningkatkan kerjasama yang sudah berjalan lama di bidang manufaktur dengan ditandatangani nya berbagai kerjasama baru, Beijing akan memberikan Berlin 80 miliar yuan ($ 12900000000) di bawah Renminbi Qualified Institutional Investor Asing berencana untuk mempercepat internasionalisasi mata uang China, dan memperkuat Frankfurt sebagai pusat  kliring mata uang Yuan di Eropa, selain London dan Paris.

Dialog keuangan tingkat tinggi juga akan dibentuk untuk meningkatkan kerjasama keuangan, PM Li Keqiang mengatakan pada konferensi pers ketika bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel.

Presiden Xi Jinping mengatakan kepada Merkel selama pertemuan mereka, "serangkaian kesepakatan yang telah ditandatangani selama kunjungan Anda ke China akan membawa dorongan baru untuk hubungan bilateral."

Xi menunjukkan kedua negara mengambil langkah-langkah yang lebih besar dalam kerjasama mereka, dengan industri manufaktur sebagai inti. Merkel mengatakan Jerman akan meningkatkan iklim investasi dan menarik lebih banyak investor China.

Dia didampingi oleh delegasi bisnis tingkat tinggi termasuk eksekutif dari Siemens, Volkswagen, Airbus, Luft-hansa dan Deutsche Bank. terlepas dari kesepakatan keuangan, kedua negara juga menandatangani kesepakatan pada industri mobil, penerbangan dan telekomunikasi.

China menyetujui London bergabung dengan Internasionalisasi mata uang Yuan (mata uang China) pada bulan Oktober, setelah itu kota Paris Prancis juga ikut bergabung pada bulan Maret. Luksemburg juga  melobi Beijing untuk menandatangani perjanjian dengan bank sentral China untuk pengaturan kliring yuan pada tanggal 28 Juni lalu.

Li Jianjun, seorang analis keuangan di Bank of China International Finance Research Institute, mengatakan persaingan untuk pusat yuan lepas pantai antara kota-kota besar Eropa adalah fitur untuk kerjasama yang sehat.

"Renminbi masih pada tahap awal internasionalisasi. Kami memperluas yuan lepas pantai dan mendirikan jaringan global dengan pasar keuangan di luar negeri. Memungkinkan investor institusi asing yang memenuhi syarat untuk menggunakan yuan akan menguntungkan China dan negara-negara lain," kata Li.

Para pemimpin China cenderung untuk mengambil Frankfurt sebagai pusat inti untuk layanan kliring renminbi di benua Eropa, namun untuk pasar sekunder yuan juga berlakukan di  pada Paris dan Luksemburg, kata Li.

"Kita tidak bisa mencakup berbagai dan sejumlah besar bisnis renminbi terkait dengan hanya satu pusat," kata Li. "Dengan Frankfurt sebagai kota lepas pantai ini akan membuat tata letak yang baik untuk internasionalisasi renminbi di Eropa."

Dalam lima bulan pertama 2014, investasi langsung Jerman di China mencapai $ 810.000.000, atau 30 persen dari investasi $ 2690000000 di China oleh semua anggota Uni Eropa, menurut Departemen Perdagangan.

Pada 2013, perdagangan dua arah antara kedua negara mencapai $ 161.000.000.000, mengambil hampir sepertiga dari total perdagangan China-Uni Eropa.

China adalah mitra dagang terbesar Jerman di kawasan Asia-Pasifik.

Kunjungan Merkel, perjalanan ketujuh ke China, datang hanya empat bulan setelah pertemuan terakhir antara pemimpin kedua negara. Presiden Xi Jinping mengunjungi Jerman pada bulan Maret.

Sebelum ke Beijing, Merkel mengunjungi Chengdu, ibukota provinsi Sichuan.

Merkel mengatakan ia merasa dinamika dan perkembangan di Chengdu- China barat daya, di mana urbanisasi sangat dibutuhkan untuk mengejar ketinggalan dengan kota-kota pesisir.

"Kekuatan China tetap tidak hanya pada garis pantai tetapi juga di daerah tengah dan barat," katanya.

Sebastian Heilmann, presiden dari Mercator Institut Studi China, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Deutsche Welle: "Jerman menyediakan China dengan produk yang dibutuhkan untuk industrialisasi, misalnya, mesin, bahan kimia khusus dan barang elektronik Di sisi lain, China. mengexport barang dengan harga yang sangat wajar dalam permintaan tinggi di Jerman. "

Ren Baiming, seorang peneliti di Chinese Academy untuk Perdagangan Internasional dan Kerjasama Ekonomi di Departemen Perdagangan, mengatakan Jerman, serta Uni Eropa pada umumnya, memerlukan kekuatan pendorong dari luar untuk pertumbuhan, dan berkembang pesat pasar China memenuhi kebutuhan itu.