Duta Besar Indonesia yang baru untuk China, Sugeng Rahardjo yang akan memulai masa tugasnya bertempat di Jakarta kemarin mengatakan, "Indonesia dan China bagaikan saudara yang berbagi impian indah bersama, yaitu impian membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat, berkembang bersama dengan negara-negara tetangga."
Sugeng Rahardjo mengatakan, pada 600 tahun silam, pelayar besar China Cheng-ho pernah mendatangi Singkawang di Sumatra dan Semarang di Jawa Tengah. Utusan perdamaian itu membawa sejumlah barang untuk diperdagangkan dengan warga setempat. Cerita ini meninggalkan kenangan indah di benak rakyat Indonesia. Kini, masih tersebar benda–benda peninggalan Cheng ho dan cerita yang mengesankan.
Berbicara tentang usulan China untuk membangun jalan sutra di atas laut dan meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara tetangga, Sugeng mengatakan, usulan China untuk mengembangkan semangat perdamaian yang diwarisi dari Chengho, meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga akan membawa kesejahteraan bagi negara tetangga dan rakyatnya, khususnya sebagai "negara ribuan pulau", Indonesia menyambut usulan China tersebut.
Mengenai misinya yang baru, Sugeng Rahardjo menyatakan, bahwa ia mempunyai dua tugas penting, yaitu meningkatkan hubungan antara kedua negara, mengintensifkan kerja sama di berbagai bidang, mendorong dan memelihara perdamaian di kawasan Asia-Pasifik.
Sugeng Rahardjo mengatakan, ketika Presiden China Xi Jinping mengunjungi Indonesia pada bulan Oktober tahun lalu, kedua negara telah menandatangani persetujuan untuk meningkatkan kemitraan strategis komprehensif. Sugeng Rahardjo berpendapat, China adalah negara pertama yang meningkatkan kemitraan strategis komprehensif dengan Indonesia. Hubungan bilateral kedua negara bagaikan saudara, karena China adalah negara besar di Asia Timur, sedangkan Indonesia adalah negara besar di wilayah ASEAN. Hubungan stabil dua negara besar akan memainkan peranan yang penting dalam meningkatkan keamanan, kestabilan dan kemakmuran di kawasan.
Meski Indonesia dan China masing-masing terletak di bagian utara dan bagian selatan, namun kedua negara mempunyai impian yang sama. Sugeng Rahardjo mengatakan, impian China sejalan dengan impian Indonesia, yaitu meningkatkan kehidupan rakyat.
Sugeng Rahardjo menyatakan, dalam masa baktinya selama tiga tahun, ia akan menjalankan tiga tugas penting. Pertama, berupaya meningkatkan nilai perdagangan antara kedua negara sampai US$100 miliar, kini nilai perdagangannya sudah mencapai US$62 miliar. Kedua, menarik investasi perusahaan China, supaya mencapai US$ 5 miliar di luar bidang migas dan yang ketiga mendorong lebih banyak turis China untuk berkunjung ke Indonesia. Turis China yang berkunjung ke berbagai negara sudah mencapai 100 juta orang setiap tahun, kini turis China yang berkunjung ke Indonesia tercatat 900 ribu orang. Jumlah itu diharapkan bisa mencapai 3 juta pada tiga tahun ke depan.
Sugeng Rahardjo telah dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Duta Besar baru Republik Indonesia (RI) untuk China, dan akan menjalankan tugas barunya Februari 2014. Sebagai wakil RI di negeri tirai bambu, Sugeng ingin kemakmuran yang ada di China dinikmati oleh Indonesia.
Cara yang akan dia lakukan banyak, tapi dari sisi ekonomi, di antaranya adalah menggenjot nilai perdagangan antara Indonesia-China dari saat ini US$ 62 miliar per tahun, menjadi US$ 100 miliar per tahun. China merupakan negara dengan nilai perdagangan tertinggi di dunia, dan sudah mengalahkan Amerika Serikat (AS).
Lalu kedua, pria yang sudah menjalankan karir 30 tahun di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ini juga akan menarik investasi lebih banyak dari China ke Indonesia yang saat ini masih dinilai rendah.
"Saya ingin mentransfer kemakmuran di China untuk dinikmati pemangku kepentingan di dalam negeri. Untuk investasi, harus ditarik sebanyak mungkin. Saya ingin dalam 3 tahun masa jabatan saya, investasi dari China naik dari US$ 2,8 miliar menjadi US$ 5 miliar," ujar Sugeng
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.