Friday, February 3, 2012

Groto MOgao di Dunhuang

Dunhuang  merupakan sebuah kota yang dilupakan pada 630 tahun yang lalu. Namun kini, Dunhuang menjadi tempat ziarah bagi banyak orang. Pada lebih seratus tahun yang lalu, gua penyimpanan buku agama Buddha ditemukan tanpa sengaja di Groto Mogao. Sejak itu, Groto Mogao menjadi tujuan wisata dan pencarian harta yang berharga. Groto Mogao banyak menyimpan lukisan mural dan patung yang berusia paling lama di seluruh dunia. Groto tersebut seperti sebuah ambal batu yang menyimpan wajah China selama seribu tahun di masa yang lalu.

Terhadap catatan tulisan diturunkan dari China kuno, namun, artefak China kuno, khususnya bangunan  Groto Mogao telah menjadi salah satu bangunan warisan budaya. Ia dibangun dimulai pada 366 tahun Masehi hingga Dinasti Yuan (1279-1368). Proses konstruksi groto tersebut juga merupakan sejarah agama Buddha yang berusia seribu tahun. Buku agama Buddha, lukisan mural, patung yang berwarna-warni yang disimpan dalam gua-gua tersebut menggambarkan politik, ekonomi, agama, kebudayaan dan musik pada setiap dinasti. Ia menjadi data yang penting untuk penelitian sejarah seribu tahun lampau.

Mengapa orang zaman dahulu meninggalkan perbendaharaan seperti ini? Pada Dinasti Jin Timur (317-420) lebih 1600 tahun lalu, seorang biksu yang bernama Lezun datang ke Dunhuang. Ketika melalui Gunung Sanwei, beliau nampak cahaya keemasan di atas gunung, seperti ribuan tubuh Buddha dalam cahaya keemasan tersebut. Maka, ia memahat batuan di gunung tersebut sebagai groto, dan menjadikannya sebagai tempat mengajar penelitian dan pemahaman agama Buddha.

Setelah itu, banyak penganut Buddha juga mulai memahat batuan di gunung tersebut. Penganut yang menyumbang derma kepada usaha tersebut digelar "Penanggung". Biasanya, wajah penanggung juga akan dilukis di sudut lukisan mural.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.