Thursday, February 9, 2012

Etnis Minoritas yang berjumlah sedikit di China

1. Etnis Lhoba
Populasi etnis Lhoba hampir 3 ribu orang, dan adalah etnis minoritas China yang paling sedikit jumlah penduduknya. Mereka terutama menetap di bagian tenggara Daerah Otonom Tibet. Orang Lhoba yang bermukim di bagian utara Kabupaten Motuo menggunakan bahasa Tibet, sedang orang Lhoba lainnya menggunakan bahasa Lhoba. Bahasa Lhoba termasuk rumpun bahasa Sino-Tibet, ada perbedaan antara dialek warga Lhoba yang tinggal di tempat berbeda. Kata "Lhoba" berasal dari bahasa Tibet, yang berarti "orang selatan" adalah sebutan orang Tibet kepada mereka. Sebelum berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, warga Lhoba masih membuat catatan dengan mengukir di atas kayu atau dengan simpul tali. Etnis Lhoba tidak memiliki tulisannya sendiri, sejumlah kecil warga Lhoba paham bahasa Tibet. Setelah berdirinya Tiongkok Baru, etnis Lhoba menikmati persamaan hak seperti etnis-etnis lain. Dengan dukungan kuat pemerintah dan etnis-etnis sesaudara, etnis Lhoba telah menempuh jalan modernisasi. Ekonomi dan kebudayaan mereka mencapai kemajuan pesat. Mereka menganut agama primitif animisme.

 2. Etnis Derung
Etnis Derung berjumlah lebih 7 ribu 400 orang. Mereka menetap di daerah aliran sungai Derung Kabupaten Otonom Etnis Derung dan etnis Nu Gongshan provinsi Yunnan China. Mereka menggunakan bahasa Derung, tergolong dalam rumpuan bahasa Mandarin-Tibet. mereka tidak memiliki bahasa etnis mereka sendiri. Etnis Derung memuja alam. Etnis Derung awalnya dinamakan sebagai Qiu atau Qu dinasti Ming China. Setelah China baru didirikan, Etnis Derung telah dtetapkan sebagai salah satu etnik minoritas  berdasarkan hasrat mereka sendiri. Etnis Derung banyak bekerja bercocok tanam, menangkap ikan dan lain-lain. Setelah China baru didirikan pada tahun 1949, etnis Derung membasmi kemunduran tersebut. Mereka bekerja dengan rajin, persahabatan, saling bantu-membantu dan juga telah bekerja di berbagai bidang.



3. Etnis Jino
Etnis Jino berjumlah lebih 20 ribu orang. Kebanyakan mereka tinggl di atas gunung yang terletak di Kabupaten Xishuangbanna Provinsi Yunnan di barat daya China. Mereka menggunakan bahasa Jino yang tergolong dalam rumpuan bahasa Mandarin-Tibet, tanpa huruf etnis mereka sendiri. Etnis Jino pada masa lalu memuja alam dan nenek-moyang. Tanpa catatan dalam sejarah tentang etnis Jino. Etnis Jino memuja Zhugeliang, seorang pejabat militer pada zaman kuno. Sekelompok tentara yang dipimpin oleh Zhugeliang telah berpindah-pindah ke sana dari daerah bagian utara, Puer dan Mojiang. Setelah China baru didirikan, etnis Jino membasmi kemunduran dan memasuki masyarakat sosialisme dari bercocok tanam untuk memasuki bidang2 usaha yang lainnya, sekarang banyak etnis ini yang menjadi pemimpin, dokter, pedagang dan ilmuwan dan teknologi pertanian di daerahnya maupun di wilayah lain di china.




4.Etnis Orogen
Etnis Oroqen berjumlah lebih 8 ribu orang. Kebanyakan mereka tinggal di gunung-gunung Xinganling besar dan Xinganling kecil di Daerah Otonom Mongolia Dalam dan provinsi Heilongjiang China-utara. Kabupaten Otonomi Oroqen dan Kawasan Otonomi Hulunbel Daerah Otonom Mongolia Dalam. Etnis Oroqen menggunakan bahasa Oroqen sendiri, termasuk dalam rumpuan bahasa Aldai. Tanpa huruf etnis mereka sendiri dan menggunakan bahasa Mandarin. Etnis Oroqen berarti warga yang tinggal di atas gunung-gunung. Etnis Oroqen ada catatan sejarah dinasti Qing. Etnis Oroqen mengamalkan kehidupan berburu binatang dan menangkap ikan dalam jangka waktu yang panjang. Segenap pria pandai menembak dan menunggang kuda. Mereka memiliki pengalaman berburu. Mereka mempertahankan kebiasaan yang membagikan daging binatang kepada orang tua, orang cedera dan orang cacat. Setelah China baru didirikan, etnis Oroqen menjalani kehidupan yang baru dan membasmi kehidupan berburu. Mereka berusaha melindungi hutan dan binatang liar. Etnis Oroqen pandai membuat kapaian, sepatu, kotak dan lain-lain yang terbuat dari kulit pohon, lebih-lebih mereka pandai membuat kapal dengan kulit pohon. Pola-pola dihiasi diatas barang buatan tersebut. Etnis Oroqen menganut agama Saman, memuja alam dan nenek-moyang.


5. Etnis Tatar
Etnis Tatar, salah satu etnis minoritas yang menganut agama Islam dan juga etnis yang jumlah penduduknya kecil di China. Jumlah penduduknya tercatat lebih dari 5000 orang.Penduduk etnis Tatar terutama tinggal di kawsan bagian barat-laut di Daerah Otonom Uigur Xinjiang-China. Penduduk etnis Tatar memiliki bahasanya sendiri dan bahasanya tergolong ke dalam rumpuan bahasa Altai. Tulisannya berdasarkan huruf bahasa Arab. Huruf dan bahasa etnis Uigur dan Kazakh juga digunakan secara luas oleh etnis Tatar berdasarkan sejarah akibat menjalin hubungan persahabatan yang lama dengan etnis-etnis Uigur dan Kazakh.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.