Thursday, February 9, 2012

Etnik yang berjumlah diatas 5 Juta Orang

1. Etnis HAN
Etnis Han merupakan salah satu etnis yang berjumlah paling banyak di dunia di antara 56 etnis minoritas di China. Etnis Han pada masa ini mencatat 1,2 miliar orang. Etnis Han disebut sebagai Huaxia yang tinggal di hilir dan hulu sungai Kuning di bagian tengah China yang memiliki sejarah budaya selama 5 ribu tahun. Mereka secara turun-temurun dengan etnis-etnis lain dan diidentifikasi sebagai etnis Han. Etnis Han berbicara bahasa Mandarin dan menggunakan huruf mereka sendiri. Bahasa Mandarin tergolong dalam rumpuan bahasa Han-Tibet, diantaranya termasuk dialek-dialek utara dan lain-lain.

Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa yang laris digunakan di internasional. Etnis Han pandai memasak makanan dari tanaman pertanian, berbagai macam masakan daging binatang, sayuran-sayuran merupakan makanan utama mereka. dalam proses pembangunan dalam jangka waktu yang panjang, etnis Han memasak makanan tiga kali setiap hari. Tanaman pertanian merupakan bahan makanan utama mereka, misalnya jagung, jelai, padi-padian dan berbagai ubi. Etnis Han menikmati lauk-pauk yang sedap akibat pengaruh yang berbeda. Arak dan teh adalah minuman utama. China merupakan tempat produksi teh dan juga merupakan satu negara yang paling awal menciptakan teknik membuat teh di dunia. Budaya arak dan teh memiliki sejarah lama di China. Selain arak dan teh, barang buatan buah-buahan juga merupakan bahan minuman yang disukai oleh penduduk di daerah yang lain. Tahun Baru IMLEK merupakan hari raya tradisional etnis Han, diantaranya termasuk Kuil ondek-ondek pada 15 Januari menurut imlek, Hari Qingming pada 5 April, hari raya Pecun pada 5 Mei menurut imlek dan Pestival Zhongqiu pada 15 Agustus menurut imlek dan lain-lain.


2. Etnis Zhuang
Etnis Zhuang merupakan salah satu etnis minoritas China yang banyak penduduknya di China. Kebanyakan mereka menetap di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi di selatan China. Mereka berbicara dalam bahasa Zhuang yang tergolong dalam rumpun bahasa Han-Tibet. Etnis Zhuang merupakan etnis asli yang tinggal di selatan China dan memiliki sejarah yang lama. Pada beberapa ribu tahun yang lalu, nenek-moyang etnis Zhuang tinggl di daerah bagian selatan China. Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi telah didirikan pada tahun 1958. Etnis Zhuang menerapkan produksi pertanian, menanam padi-padian dan jagung. Mereka gemar menyanyi. Kampung yang didiami oleh etnis Zhuang digelar sebagai kampung nyanyian. Broked yang cantik merupakan barang-barang kesenian kerajinan tangan tradisional etnis Zhuang. Etnis Zhuang memuja Tuhan, alam dan nenek-moyang pada masa lalu. Agama Buddha dan Tao tersebar masuk ke wilayah yang didiami oleh etnis Zhuang setelah dinasti Tang. Kepercayaan agama Kristen dan Katolik juga tersebar ke daerah yang didiami olehj etnis Zhuang, akan tetapi tanpa pengaruh yang besar di sana ..


3. Etnis Manchu
Etnis Man atau Manchu di China berpenduduk sekitar sepuluh juta orang. Mereka berasal dari gunung Changbai di perbatasan dengan Korea dan sungai Heilongjiang di Timur laut China. Kebanyakan mereka tinggal di provinsi-provinsi Liaoning, Jiling dan Helongjiang di timur laut provinsi-provinsi Shandong dan Fujian serta kota seperti Beijing, Shanghai dan Chengdu. Etnis Man memiliki bahaaa dan huruf sendiri. Bahasa Man ​​memiliki dua dialek dn huruf Man dibuat dengan menggunakan huruf Mongol pada akhir abad ke-16. Etnis Man telah mendirikan pemerintah Dinasti Qing pada tahun 1614. Sejak itu, mereka mulai menggunakan bahasa dan huruf mandarin. Kaum pria etnis Man memakai jubah yang berwarna hitam dan biru, rambut mereka panjang dan memakai topi bulat. Kaum wanita etnis Man memakai pakaian Chongsam. Pakaian seperti ini berlengan sempit dan labuh sampai ke bawah lutut. Cheongsam digemari oleh kaum wanita China. Ia juga digemari oleh wanita di negara-negara lain.


4. Etnis HUI
Penduduk etnis Hui berjumlah lebih dari 9 juta 800 ribu orang. Kebanyakan mereka tinggal di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia di bagian barat laut China. Banyak juga etnis Hui tersebar di daerah lain di China. Penduduk etnis Hui dalam bahasa Mandarin karena tinggal bersama-sama dengan etnis Han dalam jangka waktu yang panjang. Penduduk etnis Hui bertutur bahasa yang sama dengan etnis lain. Banyak etnis Hui menggunakan bahasa Arab dan bahasa Bosi. Etnis Hui berasal dari abad ke-7 Masehi. Ketika itu, warga Arab dan pedagang Bosi bekerja ke China dan tinggal di Guangzhou dan Quanzhou di tenggara China dan kemudian terjadi pernikahan campur yg membentuk etnis Hui melalui perkembangan selama ratusan tahun. Beberapa warga Asia Tengah, Bosi dan Arab telah berpindah-pindah ke daerah bagian barat laut China akibat perang pada awal abad ke-13, kemudian bersama dengan etnis-etnis Han, Uigur dan Mongol melalui pernikahan dan kepercayaan agama dan menjadi sebagai etnis Hui. Penduduk etnis Hui menganut agama Islam, masjid telah dibangun di sekitar kota, kota dan desa. Mereka menikmati kebiasaan mereka sendiri, restoran, toko makanan halal akan tersedia untuk penduduk etnis Hui. Penduduk etnis Hui memiliki ekonomi dan budaya yang tinggi dan berperan penting untuk pengembangan sejarah China.


5. Etnis Miao
Etnis Miao di China berjumlah sebanyak 7 juta 400 ribu orang. Mereka tinggal di 10 buah provinsi di antaranya Guizhou, Yunnan, Guangxi dan Hainan di selatan China. Pada zaman kuno, demi menghindari diri dari perang dan kesulitan kehidupan, nenek-moyang etnis Miao dengan harapan yang indah mulai berpindah ke tempat jauh. Kini sebanyak lebih 100 ribu orang etnis Miao tinggal di Amerika Serikat. Mereka mendirikan Asosiasi Penduduk Etnis Miao Amerika Serikat. Etnis Miao memiliki tiga dialek. Etnis Miao menciptakan huruf mereka berdasarkan bantuan pemerintah pusat pada tahun 1956. Etnis Miao memuja alam dan nenek-moyang. Sejumlah etnis Miao menganut agama Katolik dan agama Kristen. Pakaian etnis Miao memiliki lebih seratus jenis model pakaian berwarna cerah dan terkenal di antara model pakaian etnis China yang lain. Pakaian tradisional sering kali dipakai ketika merayakan hari raya.



6. Etnis Yi
Etnis Yi berjumlah lebih dari 7 juta 700 ribu orng. Mereka tinggal di provinsi-provinsi Sichuan dan Guizhou serta wilayah Otonom Etnis Zhuang Guangxi. Etnis Yi memiliki bahasa dan hurufnya sendiri. Bahasa etnis Yi memiliki 6 dialek. Etnis Yi Memuja alam dan nenek-moyang. Sebagian etnis Yi di provinsi-provinsi Yunnan dan Guizhou terpengaruh oleh agama Tao dan agama Buddha. Etnis Yi sebagai salah satu etnis yang kuno di China. Sejak zaman kuno mereka telah hidup di dataran tinggi Yunnan-Guizhou dan di tepi sungai Jinsha dan sungai Lancang. Dalam periode perkembangan sejarah yang panjang, etnis Yi telah menciptakan kebudayaan etnis yang cemerlang, kini terdapat lebih seribu judul naskah selinan bahasa Yi mencatat sejarah dan kebudayaan etnis Yi. yang telah diterjemahkan, disusun kembali dan diterbitkan dengan isinya mencakup filsafat, ilmu sejarah, sastra dan keagamaan.


7. Etnis Mongol
Etnis Mongol berjumlah lebih dari 5 juta 800 ribu orang. Kebanyakan mereka tinggal di Daerah Otonom Mongolia Dalam, provinsi-provinsi Qinghai, Gansu, Helongjiang, Jilin dan Liaoning, daerah otonomi dan Kabupaten Etnis Mongol. Etnis Mongol menggunakan bahasa Mongol tergolong dalam rumpuan bahasa Altai. Etnis Mongol berasal dari dinasti Tang, seketika itu, hanya merupakan salah satu suku dari kebanyakan kelompok etnis Mongol. Grup itu berasal dari daerah tebing timur sungai Gelkuna dan telah berpindah-pindah secara bertahap ke sana. Mereka merampas manusia, peternakan dan properti antara satu sama lain akibat terjadi perang yang tidak berhenti. Kaisar Chengjishan telah ditunjuk pada tahun 1206, sejak itu, negara Mongol telah didirikan,  etnis Mongol yang kuat, stabil dan berkembang terus dibentuk di bagian utara China. Etnis Mongol meyakini agama Lama. Etnis Mongol telah memberi kontribusi penting untuk pembangunan politik, militer, ekonomi, sains dan teknologi, astronomi, kebudayaan dan kesenian dan ilmu medis.


8. Etnis Uygur
Etnis Uigur berjumlah lebih 7.2 juta orang, penduduk etnis ini tinggal secara berkelompok di Daerah Otonom Etnis Uigur Xinjiang China, kebanyakan mereka tinggal di sebelah selatan Gunung Tianshan di wilayah itu.

Nenek moyang etnis Uigur terutama bekerja sebagai penggembala. Setelah tahun 840, sebagian etnis Uigur berhijrah ke wilayah Xinjiang China dan kawasan Asia Tengah, mereka belajar pertanian dari penduduk asli di wilayah tersebut. Buah-buahan yang diusahakan oleh etnis itu seperti melon hami, anggur, delima dan apel sangat terkenal di China sejak turun-temurun.

Daerah Otonom Entik Uigur Xinjiang merupakan daerah yang paling awal menanam kapas dalam sejarah China. Pada abad ke-5 sampai ke-6, etnis Uigur sudah menanam kapas. Memelihara ulat sutra dan menggunakan teknologi menghasilkan benang sutra dari kepompong ulat sutera merupakan kesuksesan besar etnis Uigur.

Pengobatan tradisional etnis Uigur sudah bersejarah lama dan cemerlang. Pengobatan etnis itu di samping mempelajari cara pengobatan tradisional China, juga menggabungkan cara medis India, Persia, Pakistan, Yunani dan lain-lain. Etnis itu telah menghasilkan banyak catatan medis yang terkenal. Dokter etnis itu mahir merawat penyakit tulang atau penyakit kulit menggunakan pasir, gas, air atau lumpur.

Rakyat etnis Uigur pernah menganut berbagai agama dalam sejarah. Dimulai pada akhir abad ke-12, etnis itu mulai beragama Islam, agama Islam menjadi agama pilihan bagi etnis itu dan telah memainkan peranan penting dalam bidang politik, ekonomi dan kebudayaan etnis itu.

Sastra etnis Uigur bersejarah lama dan merupakan bagian penting dalam kebudayaan etnis itu. Sastra etnis Uigur terdiri dari epik, riwayat, pepatah, teka-teki, legenda, peribahasa dan lain-lain.

Musik etnis Uigur memiliki fitur-fitur khusus dan mewarisi irama musik di daerah barat China

Karpet merupakan barang kerajinan terkenal etnis Uigur. Keterampilan melukis, mengukir, menenun dan menyulam karpet etnis itu sangat tinggi tarafnya dan mendapat sambutan baik di China.

Ukiran batu giok etnis Uigur juga merupakan barang kerajinan terkenal etnis Uigur, mereka menggunakan batu giok berkualitas tinggi dan sangat jernih, barang itu semakin hari semakin berharga.

Makanan etnis Uigur terbuat dari tepung terigu, daging dan susu dan mereka kurang memakan sayur-sayuran. Jumlah jenis makanan utama etnis itu sangat kaya, termasuk pau panggang, nasi goreng, roti Nan, mi rebus, mi goreng dan lain-lain, kambing panggang dan sate kambing makanan etnis ini juga sangat populer di China. Penduduk etnis Uigur suka minum teh atau kopi susu.

Etnis Uigur mempertahankan praktek menikah sekali saja seumur hidup. Kaum wanita etnis itu tidak bisa menikah dengan lelaki etnis lain yang tidak beragama Islam. Tetapi pria etnis Uigur bisa menikah dengan perempuan etnis lain yang bukan beragama Islam, tetapi syaratnya adalah perempuan itu harus masuk Islam.

Etnis Uigur merayakan berbagai perayaan, yang berlandaskan perayaan agama Islam. seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, penduduk etnis Uigur mengadakan berbagai aktivitas.







0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.