Pertemuan awal di Jakarta yang dihadiri pejabat senior dari Komisi Pengawas Narkotika Nasional China (NNCC) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia menjadi tumpuan untuk pertemuan berikut yang akan diadakan setiap tahun di kedua negara.
Berbicara di sela-sela pertemuan tersebut, Kepala delegasi NNCC Wei Xiaojun mengatakan bahwa pertemuan tersebut telah merumuskan mekanisme untuk pertemuan berikut, termasuk pengangkatan staff yang berhubungan langsung dari masing-masing instansi terkait dengan kerjasama anti-narkoba bilateral.
"Pertemuan tersebut berfungsi sebagai cara konkret untuk menentukan isi kerja sama untuk kontrol obat terlarang di masa depan," kata Wei.
Wei menambahkan bahwa pertemuan tersebut selanjutnya akan menentukan pedoman kerja sama bilateral di sektor ini.
Sebuah dokumen yang berisi hal-hal yang disetujui oleh delegasi NNCC dan BNN dalam pertemuan tersebut ditandatangani oleh Wei Xiaojun dan ketua delegasi Indonesia Arief Wicaksono Sudiutomo.
Arief mengatakan selain mekanisme dan kontak langsung di kedua instansi tersebut, kedua delegasi tersebut juga mengidentifikasi cara untuk memperluas kerja sama bilateral dalam pengendalian obat terlarang, antara lain dengan meningkatkan kapasitas dan memperluas kerja sama di tingkat ASEAN (Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara).
"Kami dapat mengundang NNCC untuk mengambil bagian dalam kegiatan Task Force Interdiction ASEAN (AAITF)," kata Arief di sela-sela penandatanganan dokumen, merujuk pada organisasi ASEAN, yang bertugas menangani penyaluran obat terlarang melalui penerbangan komersial di wilayah tersebut. .
Arief mengatakan BNN dan NNCC sebelumnya telah melakukan kerja sama intensif melalui pertukaran informasi intelijen yang menghasilkan operasi pemberantasan narkoba yang bermanfaat di Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.