Para prajurit ini akan mengoperasikan peralatan pendeteksian udara untuk menyelesaikan misi pengintaian dan peringatan dini untuk memenuhi tuntutan lingkungan medan perang berbasis informasi baru, China Central Television melaporkan.
Mereka yang fokus pada komunikasi dan elektronika, dipilih dari Armada Beihai (Utara) melalui sejumlah rekomendasi, tes tertulis, lisan dan psikologis.
Setelah menjalani pelatihan singkat di sekolah militer, para kandidat akan belajar kursus penerbangan dan mengikuti pelatihan simulator darat serta melaksanakan misi di pesawat yang menjadi panduan pelatih.
Yu Zenglei, seorang komandan angkatan udara di angkatan laut, mengatakan bahwa angkatan pertama petugas tempur perempuan sangat membantu unit garis depan, dan perempuan tersebut datang dengan keterampilan mereka sendiri dalam mengoperasikan peralatan berbasis informasi.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.