Tuesday, October 8, 2019

Tarian kasidawen



Tarian kasidawen 卡斯达 温 舞, lazim dilakukan di lembah Heishui River Provinsi Sichuan di barat daya China, adalah tarian rakyat yang dilakukan oleh prajurit lokal zaman kuno sambil berdoa untuk kemenangan dan keberuntungan sebelum pertempuran. Dalam dialek Heishui, 'kasida' secara harfiah berarti 'dada baju besi', dan 'wen' berarti 'untuk memakai'; penari semua memakai baju besi di dada ketika bernyanyi dan menari, sehingga juga disebut 'Dada armor Dance'.

Menurut catatan yang ada, tarian kasidawen adalah bagian dari upacara kurban dari suku Qiang kuno yang masih nomaden dan berburu. Sebelum Dinasti Tang (618-907), ada perang terus menerus di lembah Sungai Heishui dan tarian kasidawen secara bertahap menjadi bagian dari upacara kurban diadakan sebelum perang. Sekarang telah berkembang menjadi sebuah lagu dan tarian aktivitas ritual pada kesempatan penting seperti festival, perayaan dan pernikahan serta pemakaman.

Tarian kasidawen bervariasi di tempat yang berbeda dari Heishui County, dan mencakup topik seperti kehidupan berburu, pertempuran, dan pecinta mengucapkan selamat tinggal. tarian ini juga digunakan dalam ritual pemakaman bagi prajurit dan hanya selama ritual pemakaman penari akan memakai baju besi di dada, untuk menunjukkan rasa hormat untuk orang mati. Tarian kasidwen memainkan peran penting dalam meneliti sejarah, linguistik dan cerita rakyat dari Heishui County. Bentuk yang unik dari lagu dan tarian yang dilakukan dalam ritual pengorbanan memberikan petunjuk penting pada etnis Minoritas dari ngarai altiplano kuno. Tarian kasidawen tidak hanya memiliki musik yang unik dan menari, tetapi juga memberikan wawasan penting ke dalam adat budaya dan migrasi antropologi.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.