Thursday, October 3, 2019

Jelajah Xishuangbanna



Xishuangbanna bukan kota yang besar, tetapi kota ini lebih ramai di malam hari, terutama bagi mereka yang sangat suka akan makanan ringan.

Di setiap lorong dan tepi jalan pasti terlihat masakan istimewa lokal yang rasanya asam dan pedas, di samping toko-toko yang menjual barang yang diimpor dari Asia Tenggara.

Dalam area hutan hujan tropis Xishuangbanna yang luas, etnis Jinuo sebagai etnis minoritas ke-56, yaitu yang terakhir diidentifikasi di China, yang menghuni wilayah ini.

Kampung etnis Jinuo yang kaya dengan fitur-fitur keistimewaan etnis tersebut selalu menarik kedatangan para wisatawan.

Sebagai satu-satunya kawasan perlindungan hutan hujan tropis di China, Xishuangbanna juga dianggap sebagai pusat tujuan wisata yang paling cocok bagi seluruh keluarga.

Di sana, Anda tidak hanya bisa bertemu gajah liar Asia dan bermain di taman air, malah berpeluang untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang hutan hujan tropis melalui kunjungan ke kebun botani yang dimiliki oleh Akademi Sains China.

Juga terdapat Sawah teras Yuanyang yang merupakan ladang pertanian dari etnis Hani.

Sawah itu dibangun berdasarkan bentuk muka bumi yang bergunung-gunung, selain berada di bawah sinar matahari akan memiliki pancaran warna yang berbeda-beda.

dan sawah teras Hani terpilih dalam daftar warisan dunia pada tahun 2013.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.