Monday, October 28, 2019

Keindahan bangunan lama di pulau Sha Mian


Pulau Sha Mian terletak di barat kota Guangzhou, provinsi Guangdong di selatan China. Pulau tersebut berhadapan dengan Danau Bai'e (angsa putih) yang luas di selatan, sementara ada pula jembatan-jembatan kecil ke arah ibu kota, masing-masing di sebelah utara, timur dan barat.

Sejarah Sha Mian akan membawa Anda kembali ke zaman Dinasti Tang. Pada zaman itu, selatan Guangzhou merupakan daerah laut. Air laut yang pasang surut tanpa henti menciptakan beberapa pulau kecil. Sha Mian adalah salah satunya. Awalnya Sha Mian disebut Shi Cui Zhou mungkin disebabkan pulau kecil tersebut menjadi habibat bagi berbagai spesies burung.

Shi Cui Zhou bertahap menjadi pelabuhan pada penghujung zaman Dinasti Tang (tahun 618-907), dan pada zaman Dinasti Qing (tahun 1636-1912) menjadi salah satu pusat persinggahan penting dalam "Jalur Sutra Maritim".

Kini, kebanyakan wisatawan yang mengunjungi ke Sha Mian adalah untuk melihat bangunan lama. Sebagai salah satu daerah sewa awal di China, beberapa gedung konsulat dan bank, gereja serta perumahan telah dibangun di situ oleh 19 negara asing sejak zaman Dinasti Qing, antaranya terdapat 169 bangunan lama, dengan 53 diantaranya telah terdaftar sebagai artefak.

Kompleks bangunan yang beraneka jenis arsitekturnya masih dipertahankan hingga kini. Beberapa bangunan lama telah diubah menjadi Café. Suasananya seolah-olah Anda berada di Eropa. Terlihat banyak orang membaca buku ataupun menghabiskan waktu bersama-sama dengan teman-teman.

Sha Mian melalui tiga fase pengembangan berdasarkan perkembangan daerah sewa. Bangunan rendah dan kecil, yang menyerupai desain bangunan kolonial di Asia Tenggara, merupakan bangunan yang dibangun pada awal keberadaan area sewa.

Bangunan yang dibangun pada zaman era pembangunan daerah sewa. Luasnya melebihi 2.000 meter persegi. Arsitektur bangunan pada saat itu kebanyakan bergaya Yunani kuno ataupun Baroque. Antara lain yang paling khas termasuk Konsulat Jenderal Jerman yang dibangun pada tahun 1906.

Seiring dengan penurunan pemerintahan kolonial Inggris dan Perancis, arsitektur bangunan turut bergeser dari tren meniru klasikisme ke gaya yang lebih ringkas dan modern. Misalnya, Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) pada zaman itu.

Pada tiang batu ataupun tembok yang mengelilingi bangunan lama, ada prasasti yang mencatat zaman dan empunya bangunan tersebut, seperti Anda membaca buku sejarah ketika berjalan-jalan dalam kompleks tersebut.

Banyak bangunan lama yang sudah bersejarah lebih 100 tahun masih digunakan sampai sekarang. Gereja bergaya arsitektur Gothic masih digunakan untuk menarik kedatangan banyak pengunjung. Kolam renang yang dibangun di dalam gereja tersebut pada tahun 1889 juga masih dimanfaatkan.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.