CAP1400 adalah versi pengembangan teknologi nuklir generasi ketiga yang dikembangkan sendiri oleh China.
Yukiya Amano, kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), membuat pernyataan tersebut setelah mengunjungi informasi China mengenai pengembangan energi nuklir pada sebuah pameran energi nuklir selama Konferensi Umum IAEA di Wina.
Setelah kecelakaan nuklir Fukushima Jepang di tahun 2011, pusat perluasan penggunaan tenaga nuklir beralih ke Timur, dengan China dan India menjadi pusat ekspansi, katanya.
China dan IAEA menikmati kerjasama komprehensif dalam energi nuklir, serta keselamatan nuklir, kata Amano.
Dia mengingat kunjungannya ke pusat keamanan nuklir nasional China di Beijing pada bulan April, dengan mengatakan bahwa "fasilitas yang sangat mengesankan dan kami sangat berterima kasih telah menyediakan fasilitas yang tersedia untuk kita", katanya.
China memiliki 35 reaktor nuklir dalam operasi komersial pada akhir 2016, menurut Asosiasi Energi Nuklir China.
Total kapasitas tenaga nuklir terpasang di negara tersebut melonjak 23,8 persen YoY menjadi 33,64 juta KW pada akhir 2016, dan China berencana untuk meningkatkan angka tersebut menjadi 58 juta KW pada 2020, data resmi menunjukkan.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.