Wednesday, September 14, 2016

Korea utara terus membangun kekuatan Nuklirnya karena adanya ancaman dari AS

Artileri Korea utara
Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea utara mengumumkan kemarin bahwa ia akan terus mengembangkan kemampuan nuklirnya meskipun meningkatkan kecaman oleh masyarakat internasional.

"Kami berpegang teguh pada garis secara bersamaan mengembangkan dua front (pertumbuhan ekonomi dan pengembangan nuklir) untuk menjaga kedaulatan, hak untuk keberadaan dan damai sejahtera dari ancaman nuklir terus meningkat dan tekanan dari AS, dan tes baru-baru hanya bagian dari seluruh jalannya pelaksanaan program, "kata pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri DPRK dan dilakukan oleh media pemerintah KCNA.

Pernyataan itu muncul dua hari setelah pengumuman DPRK yang telah berhasil melakukan ledakan hulu ledak nuklir, yang ditandai uji coba nuklir kelima setelah Pyongyang melakukan apa yang disebut tes bom hidrogen di 6 Januari lalu

DPRK dipaksa untuk mengembangkan hulu ledak nuklir, dan pemerasan nuklir dari Amerika Serikat adalah "mesin yang mendorong DPRK untuk mencapai titik ini," kata pernyataan itu.

"Kami akan terus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kekuatan nuklir negara dalam kualitas dan kuantitas untuk memastikan perdamaian sejati dari ancaman perang nuklir yang selama ini dilakukan oleh AS," tambahnya.

Dalam tes hulu ledak nuklirnya, masyarakat internasional telah menyuarakan kecaman kuatnya atas pembangunan.

Setelah pertemuan tertutup tentang masalah tersebut, Dewan Keamanan PBB kemarin mengeluarkan pernyataan pers, mengatakan "ancaman yang jelas untuk perdamaian dan keamanan internasional terus eksis" dengan uji coba terbaru Nuklir DPRK.

15 anggota Dewan Keamanan yang mengenakan sanksi berat pada Pyongyang bulan Maret menyusul ledakan nuklir keempat, termasuk larangan ekspor dan pembekuan aset.

Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan oposisi tegas China untuk menentang uji coba nuklir dan komitmen untuk menyelesaikan masalah melalui perundingan enam negara tentang denuklirisasi Pyongyang.

Pernyataan itu mengatakan sikap China untuk selalu mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea, mencegah proliferasi nuklir, dan memelihara perdamaian dan stabilitas di Asia Timur Laut.

Pihak Korea utara hanya menuntut keadilan, jika pihak Korea selatan di lindungi oleh payung Nuklir AS dan selalu mempertontonkan kekuatan Nuklirnya dalam latihan militer bersama dengan pihak Korea selatan dan Jepang. maka untuk bisa membalas ancaman dan serangan Nuklir dari AS, Korea Utara perlu berdiri tegak dan mandiri untuk membangun sendiri kekuatan Nuklirnya.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.