Menurut sumber dari Komisi Pengelola Kota Ekologi Tianjin China-Singapura, sekarang ini, 5.000 warga kota Ekologi Tianjin telah memiliki arsip kesehatan elektronik, dan sekitar 1.500 keluarga telah menandatangani kontrak dengan dokter pribadi, dengan demikian dokter pribadi dapat mendatangi rumah untuk memberikan layanan medis swasta.
Kota ekologi Tianjin China-Singapura dengan luasnya sekitar 30 kilometer persegi dibangun bersama oleh pemerintah China dan Singapura pada 2008. Ditargetkan, dalam kurun waktu 10 tahun, dibangun menjadi sebagai kota percontohan ekologi internasional yang berpopulasi sebanyak 350.000 orang, dengan bangunan hijau 100 persen.
Wednesday, October 14, 2015
Arsip Kesehatan Eletronik bagi warga kota Ekologi Tianjin China-Singapura
Related Posts:
Dokter Jerman mendukung bantuan kemiskinan di Sichuan selama 15 tahun Holger Perner Holger Perner (55 thn) adalah seorang PhD asal Jerman dalam bidang ekologi dan penelitian Orchidaceae. Pada tahun 2001, ia mengundurkan diri dari pekerjaannya di Jerman Academy of Sciences, dan pergi ke Pref… Read More
Acara membagi-bagikan uang di taman budaya Songcheng Taman budaya Songcheng menawarkan kesempatan untuk menangkap uamh kertas pecahan 100 yuan di dalam sebuah kotak kaca dalam satu menit. Sebanyak 5 juta yuan uang tunai disajikan untuk acara ini. . Acara ini diselengga… Read More
Stasiun kereta api China menggunakan mesin scanning wajah untuk mempercepat proses Check in Seorang penumpang berdiri didepan mesin scanning wajah untuk check-in sebelum naik ke kereta di Stasiun Kereta Api Beijing pada tanggal 5 Februari 2016. Ledakan penumpang arus mudik Liburan Imlek membuat Administrasi Keret… Read More
Barongsai menari diatas bilah bambuVideo Pertunjukan Barongsai menari-nari diatas bambu yang berlangsung di sabah-Malaysia. … Read More
'The Story of China' serial terbaru dari BBC Inggris Sebuah serial televisi baru enam bagian yang menceritakan tentang sejarah kuno China telah mulai disiarkan ke publik oleh stasiun BBC Inggris. Ditulis dan disajikan oleh sejarawan Inggris, Profesor Michael Wood, '… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.