Qingzhou kota warisan budaya di China

Qingzhou, sebuah kota kuno yang kaya dengan khazanah warisan budaya di China, terutama warisan budaya dalam bentuk bukan materi yang mencakup olahraga, cerita rakyat, nyanyian dan opera.

Li Xiantong yang berusia 66 tahun berpakaian seperti tukang pemaklum waktu pada zaman silam. Menurut kelaziman pada zaman kuno, Li Xiantong akan mengadakan patroli di jalan-jalan kota kuno Qingzhou, sambil memukul lonceng setiap dua jam. Dia juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap risiko kebakaran. Tugas beliau sebagai tukang pemaklum waktu ini sebenarnya bertujuan untuk memberi pengetahuan tentang kerja yang lama itu kepada orang pada zaman modern.

Renda Qingzhou antara hasil seni kerajinan tangan lokal yang penuh bersejarah. Kain ini diproduksi menggunakan kayu sehalus sumpit yang panjangnya sekitar 10 sentimeter. Teknik pembuatannya sudah bersejarah hampir 200 tahun. Renda Qingzhou memiliki hampir 1.000 jenis pola, dan sudah diperkenalkan ke Eropa dan AS.

Shen Hongfeng yang berusia lebih 60 tahun berpengalaman dalam membuat kain yang istimewa ini. Kata dia, pembuatan renda Qingzhou membutuhkan teknik yang khusus dan unik karena proses pembuatannya cukup rumit. Kaum muda saat ini kurang tertarik mempelajari teknik pembuatannya, maka agak susah bagi teknik tersebut diwariskan kepada generasi berikutnya.

Untuk memastikan warisan budaya yang unggul dapat dipertahankan, pemerintah Qingzhou telah mendirikan 12 pusat yang khusus untuk memperkenalkan warisan budaya bukan benda kepada masyarakat umum, selain memberikan pelatihan berkenaan kepada kaum muda. Selain itu, pemerintah daerah juga memberikan imbalan kepada lebih dari 100 orang tenaga terampil yang membuat pertunjukan di tempat-tempat umum, masing-masing RMB 1.500 setiap bulan. Pertunjukan yang diadakan oleh seniman rakyat itu adalah metode paling baik untuk memperkenalkan keunggulan warisan budaya Qingzhou kepada orang banyak.