Delegasi Federasi Bekas Perantau Tionghoa (Hoakiao) China kemarin berkunjung ke markas Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa ( PPIT ). Delegasi yang terdiri dari 9 orang itu mendapat sambutan hangat para pemimpin perhimpunan tersebut, antara lain, Ketua PPIT Kiki Barki, Wakil Ketua Abdul Alek Soelystio dan Ketua Kehormatan Didi Dawis. Kedua pihak mengadakan seminar tentang peningkatan hubungan persahabatan China dan Indonesia.
Wakil Ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa, Abdul Alek Soelystio menyatakan, saat ini pemerintah China menganjurkan strategi "Satu Sabuk Satu Jalan" yang memiliki banyak titik singgung dengan strategi "poros maritim" Indonesia. Indonesia dan China merupakan dua negara dengan populasi terbanyak di Asia. Kedua negara mempunyai ruang kerja sama yang sangat luas. Dalam proses perkembangannya, Indonesia membutuhkan dukungan teknologi dan dana dalam jumlah yang sangat besar. China memiliki pengalaman yang kaya dan teknologi yang memadai dalam pembangunan mega proyek infrastruktur. Dana Jalan Sutra yang disediakan pemerintah China serta Bank Pembangunan Infrastruktur Asia (AIIB) yang masih dalam persiapan merupakan sumber dana penting bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Abdul Alek Soelystio menyatakan yakin bahwa Indonesia dan China akan melakukan kerja sama yang lebih luas dan erat pada masa mendatang pasti.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.