Pada tahun 1856 Masehi, tokoh etnis Hui, Du Wenxiu memimpin etnis Hui, Han dan Bai mengadakan pemberontakan untuk menentang pemerintahan etnis Manchu. Ketika pemberontakan itu gagal, Masjid Daying musnah di bakar oleh pihak pemerintah Qing. Pada tahun 1898, umat Islam setempat telah membangun kembali ruang sembahyang. Bangunan-bangunan yang lain di area masjid telah dibangun kembali secara bertahap pada zaman berikutnya.
Pada tahun 1990, desa itu dilanda banjir yang dahsyat. Ruang shalat telah rusak akibat banjir kali ini. Dengan dukungan dan bantuan pemerintah berbagai tingkatan serta usaha bersama umat Islam lokal, ruang sembahyang yang baru yang lebih besar dan megah dibangun dan telah mulai beroperasi pada 1 Februari 2006.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.