Monday, November 10, 2014

China dan AS memikirkan bergandengan tangan dalam meningkatkan listrik di Afrika

Amerika Serikat sedang mempertimbangkan bermitra dengan China pada peningkatan listrik di Afrika dan proposal bisa menjadi bagian dari diskusi bilateral ketika Presiden Barack Obama mengunjungi Beijing, deemikian menurut Reuters.

Proposal dapat mencakup US$ 5- $ 7 miliar  dari komitmen untuk meningkatkan pembangkit listrik dan transmisi di beberapa negara Afrika, Sumber tersebut tidak dapat memberikan rincian tentang negara atau proyek-proyek tertentu.

48 negara sub-Sahara Afrika, dengan populasi gabungan kebih dari 800 juta, Kekurangan listrik membebankan beban besar pada ekonomi di benua itu, menghambat pertumbuhan dan menyebabkan ratusan juta orang terperosok dalam kemiskinan.

Kolaborasi AS dengan China akan menandai pergeseran yang signifikan dalam diplomasi antara Washington dan Beijing setelah perselisihan kebijakan luar negeri, keamanan, spionase dan isu-isu lain.

Obama dijadwalkan tiba di Beijing pada hari ini untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) dan diharapkan untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan makan malam bersama pada Selasa malam dan melakukan pembicaraan yang lebih formal pada hari Rabu.

"Kami sedang bekerja pada berbagai macam hasil di mana Amerika Serikat dan China akan bekerja sama dengan cara yang sangat praktis dan nyata, tapi kita harus menunggu Presiden untuk mengumumkan mereka," kata seorang pejabat senior AS kepada Reuters ketika ditanya tentang daya kolaborasi untuk Afrika .

"Semuanya dalam proses negosiasi pada saat ini sehingga saya tidak akan berbicara tentang apa yang ada di meja," tambahnya.

"POWER AFRIKA"

Obama, presiden kulit hitam pertama di Amerika yang almarhum ayah adalah orang Kenya, telah membuat kebijakan untuk meningkatkan listrik di negeri leluhurnya Afrika.

Perusahaan-perusahaan AS, termasuk General Electric, telah berjanji untuk berinvestasi sekitar $ 14 miliar untuk proyek-proyek energi  sebagai bagian dari program ambisius "Power Africa" yang bertujuan untuk meningkatkan pembangkit listrik di seluruh benua Afrika.

China pertama kali mendekati Amerika Serikat tahun lalu tentang kemitraan alih proyek bendungan Inga di Republik Demokratik Kongo tetapi Amerika Serikat tidak tertarik untuk bekerja sama pada proyek ini.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengisyaratkan pekan ini bahwa diskusi selama konferensi APEC untuk menyimpulkan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) akan melibatkan perjanjian energi di bagian lain dunia.

"TPP bukan hanya perjanjian perdagangan tetapi juga peluang strategis bagi Amerika Serikat dan negara-negara Pasifik lainnya untuk datang bersama-sama, untuk mengikat bersama-sama," kata Kerry dalam pidatonya di Washington pada hari Selasa.

"powering revolusi energi bersih akan membantu kita mengatasi perubahan iklim sekaligus ekonomi di seluruh dunia melompat-jauh," tambah Kerry.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.