Tuesday, November 11, 2014

AIIB menyentuh titik sensitif Amerika

Pada tanggal 21 Oktober 2014, 21 negara Asia menandatangani Nota Kesepahaman tentang pembentukan Infrastruktur Asia Investment Bank atau AIIB. Negara-negara ini telah menjadi anggota pendiri dari AIIB. Media internasional telah memberikan perhatian kepada negara-negara yang hadir pada upacara penandatanganan.

Korea Selatan, Australia, Jepang tidak hadir dan Indonesia adalah satu-satunya tidak hadir dari negara-negara  ASEAN. Menurut laporan media asing, AS dan Japan telah berusaha mengeluarkan energi dan berada di balik layar untuk menghalangi negara-negara tertentu untuk bergabung dengan AIIB

Publik AS telah tampak untuk menyambut inisiatif pembentukan AIIB, tetapi ada tanda-tanda bahwa sebenarnya AS jauh dari bahagia. Jen Psaki, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, mengatakan: "Menlu AS John Kerry telah menjelaskan langsung ke China serta mitra lain yang kami menyambut gagasan bank infrastruktur untuk Asia, tetapi kami sangat menyarankan bahwa itu memenuhi standar internasional pemerintahan dan transparansi ". Namun, hal ini mungkin tidak menjadi perhatian nyata bagi AS. AS khawatir bahwa AIIB dapat menginjak jari kaki dengan mengganggu tatanan regional di Asia dan merusak posisi dominan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia.

Tujuan utama dari AIIB adalah untuk mengisi kesenjangan dalam pembiayaan infrastruktur di kawasan Asia-Pasifik. Hal ini tidak berusaha untuk bersaing dengan Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia atau mekanisme lain internasional yang ada. Dan hal ini tentunya tidak dimaksudkan untuk mengesampingkan AS.

China telah mengumpulkan banyak pengalaman, modal dan knowhow dalam pembangunan ekonomi. Sekarang China telah mengusulkan untuk mendirikan AIIB, yang menunjukkan kesediaannya untuk memikul tanggung jawab bersama dengan dunia internasional yang lebih besar dan bekerja untuk kepentingan bersama negara-negara Asia-Pasifik. Di satu sisi, AS terus mengatakan bahwa China harus menjadi pihak yang bertanggung jawab dan menyediakan produk yang lebih umum kepada masyarakat internasional; di sisi lain, mereka menentang pembentukan AIIB. Apakah ini tidak munafik?

AS telah menekan sekutunya untuk tetap keluar dari AIIB. Ini merupakan taktik sombong yang akan mencegah sekutu-sekutunya dari mengambil keuntungan dari AIIB. AS mungkin tidak tertarik pada ide, tetapi tidak boleh berusaha merampas bisnis dari negara-negara lain dari manfaat potensial di bidang pembiayaan Infrastruktur.

AIIB telah menyentuh titik sensitif: kecurigaan strategis Amerika dari China dan kecemasan yang lebih menguasai dunia. AS harus mengambil sikap yang lebih murah hati terhadap AIIB. Ini bukan zero-sum game, tetapi kerjasama win-win solution.

《亚投行折射出美国战略心病

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.