Kapal selam TNI AL no lambung 402 |
Untuk mewujudkan kapal selam, kata Menhan, PT PAL Indonesia akan mendapatkan aliran penanaman modal negara Rp 1,5 triliun untuk membangun 1 kapal selam, sedangkan "Sebanyak dua unit kapal selam akan dibangun di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan. Lalu, satu unit dibangun di PT PAL Indonesia," katanya.
Dalam perkembangan terakhir, jelasnya, proyek ini telah menerima dukungan dari Komisi VI DPR RI.
dalam hal jumlah dana untuk pembangunan infrastruktur pada tahun 2015 dan 2016 Selain itu, juga untuk biaya pengiriman para ahli angkatan laut ke Korea Selatan untuk belajar dari DSME.
"Ini adalah alasan Kementerian Pertahanan membentuk kontrak DSME dengan Korea Selatan pada pembangunan kapal selam," katanya. Di masa depan, ia menambahkan, saat PT PAL Indonesia bisa membangun kapal selam ketiga, keempat, kelima, dan lain-lain, kapal selam dapat diproduksi di dalam negeri.
"Kami percaya bahwa Indonesia bisa mewujudkannya," katanya.
Sementara itu, Direktur Desain dan Teknologi PT PAL Indonesia, Saiful Anwar, juga mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang sekarang sangat mendesak adalah repairement kapal perang.
Selain itu, ada beberapa kebutuhan lain seperti konstruksi bangunan, dermaga, dan pengeluaran peralatan.
"Terutama, dalam hal desain infrastruktur, sudah siap, dan beberapa peralatan juga telah dibeli. Namun, pembayaran baru turun dan sisanya harus menunggu," katanya.
Awalnya, pemerintah berencana untuk mulai membangun kapal selam tahun ini tetapi perkiraan baru diharapkan realisasi untuk dicapai pada tahun 2015.
"Proyek khusus dalam pengembangan kapal selam Indonesia atau kapal selam ketiga U 209 diharapkan akan dimulai pada 2017," katanya. TNI Angkatan Laut sudah sangat akrab dengan yang asli U 209 buatan Jerman; KRI Cakra dan KRI Nanggala.
Dia menambahkan bahwa, sejalan dengan selesainya pembangunan kapal selam pertama dan kedua di Korea. Kapal ketiga yang dibangun di Indonesia akan berada di model yang sama dengan dua kapal lainnya. "Dari sisi fisik, hal ini sama. Namun, dalam hal elektronik dan persenjataan akan ada beberapa yang berbeda, karena akan ada update," katanya.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.