Asal Uusl:
Pada zaman Negara-Negara Berperang (tahun 475-221 Sebelum Masehi), negeri Chu diatur oleh raja Chuxiang. Namun, beliau serta pejabat senior pemerintah selalu bersikap acuh tak acuh terhadap urusan negara, dan menurutkan hati saja menemukan kesenangan dan mengecap kemewahan, sehingga menyebabkan negeri mereka berada di ambang kehancuran.
Pada saat itu, ada seorang pegawai bernama Zhuang Xin yang nampak bahwa suatu bahaya besar akan menimpa negerinya tidak lama lagi. hingga pada suatu hari, ketika menghadap raja Chuxiang di istana, dia terus memberikan nasihat dengan berkata,
"Kemana saja tuanku pergi, tuanku selalu dikelilingi oleh sekelompok orang yang ingin mengampu tuanku. Mereka menggunakan cara apapun untuk menggembirakan tuanku, sehingga menyebabkan tuanku lupa akan tugas untuk mengelola negara. Hamba khawatir, jika kondisi ini berlanjut, lambat-laun negara kita pasti akan tumbang. "
Mendengar kata-kata Zhuang Xin itu, raja Chuxiang menjadi berang,
"Berani kamu menggurui beta dan negeri beta dengan kata-kata yang berbahaya ini!"
Zhuang Xin menjelaskan dengan mengatakan,
"Hamba memang tidak berani menggurui negeri Chu. Namun, hamba benar-benar ada firasat akan ada bahaya besar akan menimpa negeri ini tidak lama lagi."
Karena melihat rajanya begitu marah, Zhuang Xin pun meminta beliau agar mengizinkannya meninggalkan negara Chu. Dia ingin pergi ke negara Zhao untuk tinggal di sana sebentar.
Raja Chuxiang akhirnya setuju dengan permintaan Zhuang Xin itu. Lima bulan kemudian, benar seperti yang diharapkan oleh Zhuang Xin, raja negeri Qin memimpin tentaranya, meluncurkan serangan ke negeri Chu. Banyak wilayah negera tersebut yang berhasil ditawan oleh negara Qin, hingga menyebabkan raja Chuxiang terpaksa hidup dalam pengasingan. Pada saat itu, barulah beliau teringat akan nasihat Zhuang Xin itu. Maka, beliau segera mengirim seorang pengikutnya ke negara Zhao untuk menjemput Zhuang Xin yang tinggal di sana. Ketika bertemu dengan Zhuang Xin, raja Chuxiang bertanya kepadanya,
"Apa yang bisa beta buat sekarang ini?"
Zhuang Xin menjawab,
"Masihlah tidak terlambat untuk memperbaiki kandang meskipun sudah kehilangan kambing."
Kemudian, dia terus mengajukan beberapa saran untuk membangun kembali negeri Chu, serta memulihkan kawasan yang telah ditawan oleh negara Qin. Dengan bantuannya, situasi di negeri Chu benar-benar membaik.
Keterangan:
Peribahasa "Wang Yang Bu Lao" atau "Masih Tidak Terlambat untuk Perbaikan Kandang Meskipun Sudah Kehilangan Kambing" ini membawa arti, meskipun sudah melakukan kesalahan atau kesalahan dan mengalami kerugian, masih tidak terlambat bagi kita untuk memulihkan kondisi asalkan kita sanggup mengambil iktisar dari kesalahan yang telah kita perbuat sebelumnya.
Friday, September 12, 2014
Masih Tidak Terlambat untuk Perbaikan Kandang
Related Posts:
Legenda Lima Buah Gunung Dewa Konon, setelah Dewi Nu Wa menciptakan manusia, umat manusia hidup dengan aman dan sentosa. Namun, tiba-tiba, pada suatu hari, langit dan bumi bertabrakan, lalu muncullah satu celah yang besar di langit. Bumi juga merekah da… Read More
Legenda Hou Yi memanah matahari Pada zaman dahulu kala, konon ada 10 matahari di kayangan. Cahaya matahari yang panas terik menyebabkan tanah kering, panas dan berasap, air di laut kering menguap dan rakyat menghadapi ancaman maut.Melihat manusia hidup me… Read More
Legenda Chang E terbang ke bulan Hari ke-15 bulan 8 menurut Kalender China adalah hari Pesta Kue Bulan China. Riwayat Chang E terbang ke bulan yang berkaitan dengan pesta Kue Bulan ini sangat terkenal di kalangan rakyat China.Menurut riwayatnya, pada zaman… Read More
Legenda Guang ti melawan Chi You Konon, pada beberapa ribu tahun yang lalu, ada beberapa suku tinggal di daerah aliran Sungai Kuning dan Sungai Yangtze, China. Huang Di adalah kepala ke satu suku yang terbesar di kawasan Sungai Kuning. Sementara Yan Di pul… Read More
Riwayat Yao dan Shun Naik Takhta Dalam sejarah feodal China, takhta raja biasanya diwarisi oleh anak raja. Namun, pewarisan tahta antara tiga orang raja yang paling awal dalam legenda China, yaitu Yao, Shun dan Yu, tidak diamalkan berbasis keturunan. Siapa… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.