Saturday, January 25, 2014

China berusaha untuk menenangkan kekhawatiran AS atas rudal Hypersonic

Departemen Pertahanan Nasional China mengeluarkan pernyataan, menolak laporan media AS bahwa uji coba missile ultrahigh - (Hypersonic) China baru-baru ini ditujukan untuk memberikan hulu ledak untuk menghadapai sistem pertahanan rudal Amerika Serikat .

" Hal yang biasa bagi China untuk melakukan percobaan ilmiah dalam wilayah nya sendiri, menurut rencana . Tes tidak ditujukan untuk negara manapun atau target tertentu , " kata kementerian itu dalam jawaban tertulis kepada China Daily .

Media Barat telah memberikan informasi seputar ujicoba rudal hipersonik dan mengatakan bahwa tes ini dilakukan dengan tujuan mengirimkan hulu ledak melalui pertahanan rudal AS . dalam sebuah artikel,, website Beacon AS melaporkan bahwa rudal hipersonik baru terdeteksi dengan kecepatan sangat tinggi di seluruh China.

Juru bicara Pentagon AS Jeffrey Renang mengatakan, " Kami secara rutin memantau kegiatan pertahanan negara lain dan kami menyadari tes ini . " Para pengamat mengatakan bahwa kompetisi pada kemampuan militer menunjukkan kurangnya saling pengertian pada bagian dari militer China dan Amerika Serikat, namun kesalahan persepsi dapat diselesaikan melalui perundingan .

Kurangnya kepercayaan strategis bersama antara kedua negara adalah alasan mengapa AS khawatir tentang pembangunan militer China , kata Fan Jishe, seorang ahli studi AS di Akademi Ilmu Sosial China .

" Washington takut bahwa kekuatan China tumbuh akan mengurangi pengaruhnya di wilayah tersebut, dan mengancam kepentingan sekutu-sekutunya, seperti Jepang dan Filipina .... AS masih menikmati posisi terdepan dalam kemampuan militer, baik senjata strategis dan persenjataan konvensional, " kata Fan .

"AS telah melakukan penelitian senjata berteknologi tinggi sejak dahulu ketika China masih terbelakang di bidang ini , " katanya, jadi tidak perlu khawatir. China telah cukup transparan pada perkembangan teknologi militer untuk memungkinkan pengembangan saling percaya dengan negara lain, tambahnya .

Li Qingkong, wakil sekretaris jenderal Dewan China untuk Study Nasional Kebijakan Keamanan, mengatakan , " Tidak ada kebutuhan bagi AS atau negara lain khawatir tentang perkembangan militer China , mengingat bahwa pengeluaran militer China jauh lebih rendah dari Amerika Serikat. "

Senjata tersebut menggunakan teknologi mutakhir untuk terbang dan manuver pada kecepatan ultrahigh dalam ruang dan dalam atmosfer bumi . The Washington Free Beacon mengatakan Amerika Serikat, Rusia , dan China semuanya terlibat dalam penelitian tentang senjata hipersonik , sementara India juga mengembangkan varian hipersonik nya rudal BrahMos versi Hyper.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.