Thursday, November 29, 2012

AS tidak dapat mendorong pengaruh China keluar dari Myanmar

Sejak AS dan Myanmar mulai bergerak lebih dekat satu sama lain ditandai dengan kunjungan Presiden Barack Obama saat ia menyelesaikan delapan jam kunjungannya ke Yangon (Rangoon) pada 19 November, 2012 di mana ia bertemu dengan Presiden Thein Sein dan Aung San Suu Kyi, China telah mengamati gerak gerik politik AS tentang Myanmar, namum pihak China tidak kwatir dengan kebijakan baru AS di Myanmar.

Presiden Myanmar Thein Sein dan perwira militer-Myanmar melakukan  pertukaran militer dengan China dalam rangka untuk meyakinkan Beijing bahwa pembukaan-hubungan ke AS tidak akan mengorbankan hubungan dekat tradisional dengan China dan bahwa kepemimpinan militer China seharusnya tidak menjadi alasan untuk takut dalam hubungan strategis antara kedua negara, termasuk hubungan antara angkatan bersenjata kedua negara. Sebelum pergi ke New York pada bulan September 2012 untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB di mana ia bertemu Mr Obama, Mr Thein Sein juga mengunjungi China.

Pada hari kunjungan Obama ke Yangon, "China Daily" telah membawa sebuah wawancara eksklusif dengan Mr Ko Ko Hlaing, penasehat politik Presiden Thein Sein, tentang hubungan Myanmar dengan China. Mr Ko Ko Hlaing mengunjungi China sebagai kepala delegasi Myanmar non-pemerintah beberapa waktu sebelum kunjungan (tanggal tidak ditentukan) Obama ke Yangon, tetapi wawancara yang diberikan  dilakukan pada hari kunjungan Obama.

Dalam wawancara ini, penasihat politik untuk Presiden Thein Sein mengatakan bahwa Myanmar menghargai "khusus" hubungan dengan China sejak zaman kuno dan selanjutnya akan terus memperkuat dan memperdalam persahabatan selama reformasi negara Myanmar saat ini.

Dia menambahkan: "Kami berada dalam isolasi selama bertahun-tahun dan sekarang ingin membuka diri, tapi itu tidak akan menghambat hubungan antara Myanmar dan China. Hubungan bilateral adalah satu khusus.

"Myanmar adalah salah satu negara pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan China pada tahun 1950. Namun hubungan erat kedua negara telah terjalin ber- abad2 yang lalu. Para nenek moyang orang Myanmar yang tinggal di perbatasan kedua negara telah merujuk China dengan kata "paukphaw", seorang saudara Myanmar makna kata dari saudara.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.