Friday, September 28, 2012

Pengusaha Muslim yang sukses di China

Walaupun China adalah negeri dengan penduduk mayoritas bukan beragama Islam, sejumlah pengusaha Muslim di China telah mencapai kesuksesan tingkat internasional. Salah satunya adalah Sha Pengcheng, pengusaha Muslim etnik Hui yang menjadi kepala Kamar Dagang dan Industri Muslim di kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, China.

Sebagai pengusaha Muslim, Sha Pengcheng berkomitmen untuk melaksanakan ajaran agama. Bagi pengusaha yang kini mempunyai bisnis di bidang makanan halal, farmasi, dan properti ini, kunci kesuksesannya adalah menjalankan semua perintah Allah dan taat pada ajaran agama. Dia mengatakan:

"Saya sendiri adalah Muslim yang sangat taat. Saya menggunakan tradisi Islam yang sempurna untuk mendidik para staf kami. Misalnya, kami semua harus berusaha keras untuk menjadi orang yang baik. Karena itulah, kami membuat kalimat promosi produk kami: hanya manusia yang berkualitas yang mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Produk farmasi yang kami hasilkan telah mencapai puluhan juta kotak, tetapi kami tidak barang sekali pun menerima komplain dari konsumen terkait kualitas produk kami."

Jumlah penduduk etnik Muslim Hui di Xi'an melebihi 50 ribu orang, dan kebanyakan pengusaha Muslim di kota ini bergerak di sektor industri makanan halal. Masyarakat Hui adalah pasar yang sangat besar bagi industri makanan halal. Bagi pengusaha Muslim, selain mencari keuntungan di bidang material, yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kualitas komunitas Muslim di sini.

Pendidikan sebagai kunci utama dari kemajuan SDM tidak luput dari perhatian para pengusaha Muslim di kota Xi'an. Secara reguler mereka bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk memberikan beasiswa bagi semua mahasiswa Muslim yang mengalami kesulitan keuangan. Selain itu, mereka juga menekankan etos kerja dan cara hidup yang Islami, termasuk mewajibkan semua staf Muslim untuk menjalankan ibadah salat lima waktu, serta memberikan zakat di bulan suci Ramadhan.


Pengusaha Sha Pengcheng mengatakan:

"Perusahaan kami adalah sebuah perusahaan Muslim. Walaupun kami berusaha di negara dengan mayoritas etnis Han, tetapi kami masih mempertahankan kebudayaan perusahaan Muslim. Saudara-saudari Muslim yang bekerja di perusahaan kami mempertahankan kepercayaan mereka. Mereka semua melaksanakan ibadah tepat waktu, dan sangat ketat menjalankan ajaran agama. Performa mereka dalam pekerjaan juga sangat sempurna. Artinya, kami menjalankan perusahaan berdasarkan kebudayaan Islam."


Perusahaan yang dipimpin oleh Sha Pengcheng termasuk yang terbesar di seluruh provinsi. Karena peranannya dalam komunitas Islam di negeri China, Sha Pengcheng pada tahun 2000 mendapat Penghargaan Pembangunan Ekonomi Muslim Dunia dari International Umar Foundation di Los Angeles, Amerika Serikat. Ini terkait keberhasilan Sha memimpin perusahaan Sanbao Shuangxi yang didirikan pada tahun 1987.

Salah satu sektor yang menjadi andalan bisnis pengusaha Muslim adalah makanan halal. Perusahaan Shanbao Shuangxi banyak bekerja sama dengan Saudi Arabia, dan sedang merintis bisnis makanan halal di Malaysia. Saat ini, mereka sedang membangun jaringan supermarket makanan halal yang terbesar di negeri China. Proyek yang sedang dikerjakan adalah International Halal Food Trading Mart yang dijadwal selesai pada awal tahun depan.

Makanan halal menjadi perhatian utama para pengusaha Muslim. Sha Pengcheng mengatakan, Muslim yang taat harus menjalankan ajaran agama sepenuhnya, dan ini tentunya termasuk masalah agama. Di negeri yang mayoritas penduduknya adalah non-Muslim, sering terjadi keraguan di hati umat Muslim setempat apakah makanan yang dikonsumsi benar-benar halal. Apabila bahan yang digunakan sudah halal, tetapi cara pengemasan, pengiriman, atau penyajiannya tidak halal, maka makanan ini pun tidak layak dikonsumsi.

Karena itulah, sertifikasi dan verifikasi halal bagi produk makanan yang dikirim atau didatangkan dari luar negeri mutlak mengikuti aturan internasional. Sha mengatakan, masalah utama dalam verifikasi halal di China adalah kurangnya pengawasan. Dia mengatakan:

"Karena itu sertifikasi halal bagi negara-negara di dunia Islam internasional bukan hanya memerlukan sistem verifikasi. Tetapi harus ada juga unsur manusia, yang dilaksanakan bersama dengan sistem, sehingga verifikasi ini menjadi efektif."

1 comment:

  1. السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُ Salam kenal. Saya mau jual tanah sudah sertipikat luasnya 600m2 harga murah bisa nego di daerah bekasi, cocok buat rumah, bisnis kontrakan ataupun gudang www.propertiakubekasi.blogspot.com

    ReplyDelete

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.