Thursday, December 8, 2011

Perjalanan ke barat - Journey to the west

Anda pasti pernah mendengar cerita dari China tentang perjalanan ke barat yang terkenal dengan nama “ Journey to the West ” atau “ Si You Ji ”. Alkisah seorang pendeta bernama Tong melakukan perjalanan dari China dengan tujuan untuk mendapatkan kitab asli agama Budha secara langsung dari sumbernya yang terdapat di negara India. Menurut novel, selama perjalanan ia dibantu oleh 3 muridnya yaitu Sun Go Kong (siluman kera), Ti Pat Kai (siluman babi) dan Sa Go Jyo. Artikel ini akan menyajikan fakta pendeta Tong yang mungkin selama ini dianggap hanya sebuah cerita. Novel “ Si You Ji ” dikarang oleh seorang novelis dinasti Ming yaitu Wu Cheng En yang novelnya berdasarkan cerita sejarah.

Pendeta Tong ( 602-664M ) dengan nama asli Chen Hui, lahir di Luo Jhou di Propinsi Henan pada zaman Dinasti Tang. Sekarang, Bhiksu Tong terkenal dengan nama Buddhisnya yaitu Syuan Zang menjadi Tang Syuan Zang atau Tong Sam Cong. Pada umur 13 tahun, ia memutuskan untuk menjadi Sammana bersama 2 saudaranya di Luo Yang. Namun karena saat itu ada kekacauan pergantian Dinasti Sui ke Dinasti Tang, maka mereka kemudian mengungsi ke Chang-an, lalu menuju ke Chengdu. Di Chengdu, ia mempelajari banyak pengetahuan mengenai Buddhisme. Beliau kemudian menyadari bahwa buku-buku tentang agama Buddha sangat sedikit dan tak mencukupi bagi perkembangan agama Buddha di Tiongkok. Inilah yang menjadi motivasi untuk belajar ke India dengan tujuan menerjemahkan seluruh ajaran agama Buddha ke dalam bahasa Han dan menyebarkannya di Tiongkok.

Pada tahun 627 M, sewaktu berumur 25 tahun, ia memulai perjalanannya ke Barat (India). Namun, pada saat itu menurut peraturan kerajaan orang yang mau keluar negeri menuju pedalaman Barat haruslah mendapat izin Kaisar. Beliau kemudian meminta izin dari Kaisar, namun ditolak sampai dua kali. Akhirnya, Bhiksu Tong memutuskan untuk pergi diam-diam melalui Chang-an sampai ke Chin Zhou, Lan Zhou dan Liang Zhou. Sampai di Liang Zhou, beliau mendengar berita bahwa Kaisar memerintahkan pengejaran dan penangkapannya. Saat ini, beliau cuma dapat meneruskan perjalanan pada malam hari dan bersembunyi siang hari.

Kesulitan dalam perjalanan tidak menyebabkan Bhiksu Tong surut dan mundur, beliau meneruskan perjalanan melalui Gansu, Turkestan Timur (sekarang Xinjiang), Turkestan Barat (sekarang Kazakhstan) dan sampai ke India melalui Afghanistan. Beliau mengambil jalan seperti ini untuk menghindari pegunungan Himalaya untuk menuju Tibet. Beliau belajar di sana selama 15 tahun (dalam beberapa versi sejarah mengatakan 17 tahun) sebagai pelajar asing dan menguasai 19 bahasa daerah di seluruh India. Setelah itu ia pulang ke Tiongkok dengan ribuan gulung kitab suci tentang agama Buddha dan catatannya mengenai ratusan kerajaan besar dan kecil yang dikunjunginya selama perjalanan tadi.

Setelah ia kembali ke China, Bhiksu Tong menghabiskan bertahun-tahun waktu untuk menerjemahkan 1300 kitab dari bahasa India ke bahasa Mandarin (Han) agar dapat dipelajari oleh orang-orang di generasi mendatang. Karena jasanya, Bhiksu Tong terkenal sebagai seorang perantau di masanya. Beliau juga telah banyak berkontribusi bagi Negara China dari segi catatan kebudayaan, geografis, arkeologi dan terutama agama Buddha itu sendiri.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.