Friday, August 5, 2011

Sejarah Sungai Yarkand




Sungai Yarkand terletak di bagian tenggara daerah Kasgar. Sungai sepanjang 996 kilometer ini mengalir dari arah barat daya ke timur laut dan merupakan sungai terbesar di daerah Kasgar. Yarkand berarti "tanah yang luas" dalam bahasa Uigur. Air sungai ini bersumber dari air salju Puncak Chogori, dan mata air dasar di barat sungai itu, dan air hujan.


Konon, pada zaman dahulu kala, ada sebuah desa di kaki gunung Kunlun yang terletak di selatan Kasgar. Yarkand, seorang anak yatim dibesarkan oleh penghuni kampung itu. Ketika Yarkand berusia 18 tahun, kampung itu mengalami kekeringan yang luar biasa. Kepala kampung itu mengumpulkan penduduk dan mengusulkan untuk memilih seorang pria yang cerdik mencari sumber air. pilihan jatuh pada Yarkand, keputusan itu tidak hanya memperlihatkan keyakinan penduduk terhadapnya, tetapi juga dianggap sebagai suatu peluang untuk membalas budi penduduk sekampung. Oleh sebab itu, dia tunduk dan menawarkan diri di hadapan penduduk untuk mencari sumber air. Tetapi, dua bulan berlalu, Yarkand tidak menemukan sumber air.
Makanan dan minuman yang dibawanya sudah habis. Kebetulan, ada sebuah gunung salju di depannya. Dia menggenggam salju dan makan salju itu. Namun, salju bukanlah makanan. Yarkand yang letih akhirnya jatuh. Ketika berbaring di atas salju, dia bermimpi, salju pada gunung mencair di bawah sinar matahari dan menjadi sungai yang mengalir ke kampung halaman. Dia bangun dengan senyum, tetapi di depannya tetaplah salju yang putih. Dia berdiri dan terus mencari. Setelah mendaki 99 gunung, dan akhirnya menemukan seorang tua yang rambutnya putih. Yarkand memberitahu apa yang terjadi di kampung halaman ke orang tua tsb. Orang tua itu terharu oleh keikhlasan Yarkand, maka memberikannya sebuah labu air dan berpesan kepada Yarkand untuk menuang air di dalam labu itu sambil berdiri tegak di tempat yang paling tinggi, agar mata air keluar. Makin tinggi dia berdiri, makin besar aliran air. Yarkand segera balik ke kampung halaman, dan terus mendaki ke gunung paling tinggi yang terletak di belakang kampung itu. Ketika mendekati puncak, Yarkand tersandung rotan dan labu air itu pun jatuh ke lembah. Mata air cepat keluar di tempat labu air itu jatuh, namun alirannya sangat kecil. Yarkand kesal sekali karena mata air yang begitu kecil itu tidak mampu memberikan air kepada penduduk sekampung. Dia meloncat ke lembah itu. Mata air yang kecil itu segera menjadi sebuah sungai yang besar. Setelah itu, bukan saja kampung halaman Yarkand, tetapi juga penghuni di daerah sekitar, mendapat manfaat dari sungai itu. Atas jasa beliau itu, sungai tersebut diberikan nama Yarkand untuk memperingati pemuda yang berani itu

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.