Monday, June 21, 2010

DKI Jakarta-Beijing Kota Kembar melalui Pendidikan

Pemprov DKI Jakarta berencana mengikuti kegiatan pameran pendidikan yang diadakan Pemda Beijing pada tahun depan. DKI Jakarta juga mengusulkan perintisan kerja sama kota kembar (sister city) dengan Beijing dalam mengembangkan pendidikan ketrampilan hidup (life skills) untuk mendidik para pekerja migran dan pengangguran agar mereka bisa mencapai kemandirian sosial dan ekonomi.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto dalam presentasinya di Beijing International Forum on Education Cooperation with Sister Cities memaparkan, Pemprov DKI Jakarta dengan jumlah populasi sebanyak 9 juta jiwa ditambah floating population berupa para pekerja migran yang jumlahnya mencapai 3 juta orang per hari dihadapkan pada isu dan kendala yang cukup kompleks dalam mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas dan merata.

Menurut siaran pers Kedubes RI di Beijing, empat orang delegasi dari Pemda DKI Jakarta pada 17 Juni 2010 berkunjung ke Beijing untuk menghadiri forum kerjasama pendidikan yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ekspo Pendidikan Internasional Beijing ke-7 (BIEE) yang diselenggarakan dari tanggal 17-20 Juni 2010 oleh Beijing International Education Exchange dan Foreign Affairs Office of the People's Government of Beijing Municipality.

Acara dengan format simposium yang mengangkat tema 'Education Equality' ini merupakan ajang pertukaran informasi dan berbagi pengalaman dalam hal pengembangan kualitas dan pemerataan pendidikan, serta peningkatan kerja sama pendidikan di kota-kota yang menjalin sister city dengan Beijing.

Sementara itu, sejumlah kepala sekolah dan kepala kantor dinas pendidikan daerah di Beijing menjelaskan dalam presentasi mereka bahwa pendidikan di Tiongkok, khususnya Beijing, diarahkan pada pengembangan bakat dan kemampuan anak secara individual melalui pembelajaran dari kehidupan sosial masyarakat yang bermakna. Tujuan ini akan dicapai melalui pengayaan kurikulum pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik lokal dan individu anak.

Dengan semboyan 'One School, One Culture', sekolah diberikan otonomi untuk menyusun kurikulum dengan muatan lokal namun tetap mengikuti standar minimum yang ditentukan pemerintah. Sebagai contoh, sekolah di daerah muslim Niujie di Beijing memiliki kurikulum khusus mengenai kebudayaan suku minoritas Uyghur dan muslim. Selain itu, ada satu sekolah yang memiliki ekstra kurikuler khusus tenis meja; sekolah lain mengembangkan bakat siswa melalui pendidikan seni; dan ada pula sekolah yang memiliki program khusus pengembangan iptek yang diberi nama 'rainbow course'.

DKI Jakarta kini telah memiliki hubungan kota kembar dengan 20 kota internasional, termasuk Beijing yang mempunyai 44 sister cities. Melalui Nota Kesepahaman yang diperbarui pada Desember 2009, Jakarta dan Beijing sepakat meningkatkan kerja sama antar kota, antara lain melalui kegiatan pertukaran kunjungan anggota parlemen, pelatihan bahasa Mandarin, olah raga, transportasi, serta perencanaan dan administrasi perkotaan. Pada 27 Juni mendatang, DKI Jakarta juga akan menyelenggarakan lomba lari 'Jakarta International 10K' dan akan mengundang Beijing untuk berpartisipasi.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.