Masjid Taipei di Taiwan

Masjid Taipei merupakan masjid yang terbesar di Taiwan ROC. Persatuan Islam Taiwan juga bermarkas di masjid tersebut. Pada tahun 1949, tim militer Partai Kuomintang mundur dari daratan ke Taiwan. Sekitar 20 ribu orang umat Islam juga turut berhijrah ke pulau tersebut. Pada tahun 1958, pejabat militer, Bai Chongxi yang beragama Islam mengusulkan untuk membangun sebuah masjid besar di kota Taipei. Arsitek yang terkenal di Taiwan, Yang Zhuocheng bertanggung jawab untuk merancang bangunan masjid tersebut. Dua tahun kemudian, proyek pembangunan masjid itu selesai. Pada tahun 1999, Masjid Taipei terdaftar sebagai peninggalan sejarah Kota Taipei.

Masjid Taipei memiliki arsitektur Asia Barat. Ruang sembahyangnya dapat menampung lebih seribu orang jemaah. Selain itu, ada juga kamar tamu kenamaan, kantor imam, kantor administrasi, ruang wudhu dan lobi yang dapat menampung 400 orang.

Banyak tokoh Islam yang terkenal di China telah melayani sebagai imam di masjid tersebut. Diantaranya, wang Jingzhai, sarjana Islam dan penerjemah yang terkemuka, Ma Songting, ahli pendidikan Islam yang terkenal serta Profesor Ma hejiang dan Ma Jixiang yang sangat ahli dalam bidang studi bahasa Arab.

Pada tahun 1954, Komite Terjemahan Al-Quran didirikan di masjid tersebut. Pada tahun 1959, jawatan kuasa itu telah menerbitkan "Tafsir Al-Quran dalam Bahasa Mandarini".

Saat ini, Asosiasi Islam Taiwan dan Dana Kebudayaan Pendidikan Islam Muslimah berkantor di masjid ini.