Presiden Filipina Duterte berencana untuk mengunjungi China lagi untuk mencari lebih banyak peluang perdagangan dan investasi untuk Filipina.
Presiden mengakui bahwa China telah "sangat baik" ke negara tersebut, dengan mengatakan bahwa dia tidak malu meminta lebih banyak bantuan agar negara dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
China dilaporkan telah mengundang pemimpin Filipina tersebut untuk menghadiri sebuah konferensi meskipun Duterte tidak mengatakan tanggal kunjungan yang akan datang.
"Saya lebih menyukai investasi untuk tempat saya. Saya akan pergi ke sana untuk memperdebatkan kasus saya. Anda sangat hebat bagi kami, tapi saya harus menemukan dunia lain karena saya menginginkan lebih, saya sangat miskin, "kata Duterte saat pertemuan antara masyarakat Filipina-China di Hotel Manila.
"Ini perkembangannya, kemajuan pada gigi tinggi, kumbaga primera, segunda, naka-tercera na tayo (bahasa tagalog) [Ini seperti kita yang memakai roda gigi pertama, kedua dan ketiga]. Kita harus pergi ke roda gigi keempat untuk berlayar ... Jadi saya butuh bantuan China. Kenapa saya harus malu? "Tambahnya.
Dia mengatakan China telah menunjukkan niat baik "bukan karena mereka takut tapi karena mereka ingin menjaga hubungan baik dengan semua orang - tidak hanya dengan Filipina." Terlepas dari senjata yang diberikan oleh China kepada militer Filipina, Duterte mengatakan bahwa Beijing juga telah menawarkan untuk membangun dua jembatan di dalam negeri secara gratis.
Presiden membuat ucapan di depan kerumunan warga yang juga di hadiri mantan Presiden Gloria Macapagal Arroyo dan Duta Besar China untuk Filipina Zhao Jianhua menghadiri konvensi nasional dua tahunan dan perayaan ulang tahun ke 20 dari Chinese Filipino Business Club, Inc.
Kunjungan terakhir Duterte ke China terjadi pada bulan Mei 2017 saat bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan menghadiri pertemuan "One Belt, One Road". Dia juga melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada bulan Oktober 2016.
Sementara itu, Presiden telah mendorong hubungan persahabatan dengan China daripada melakukan perang atas sengketa teritorial di Laut Filipina Barat.
Namun, Duterte menjelaskan bahwa negara tersebut akan terus menegaskan kepemilikan Laut Filipina Barat dan Philippine Rise
"Kita hanya bisa diplomatis. Kita hanya bisa berbicara dengan istilah ramah dan beradab, "katanya.
Note :
Duterte: Penumpukan militer China di LCS bukan di tujukan untuk Filipina
Tujuan nya apa lagi kalau bukan untuk membatasi ruang gerak si super power, yang sering berlayar dengan armada kapal induknya. seakan-akan ingin mengintimasi setiap negara, bahwa saya adalah no.1. dengan adanya pembagunan pulau2 di LCS China mampu memonitor pergerakan kapal-kapal perang si Super power, yang nanti nya akan bosan sendiri berlayar karena ngapain berlayar kalau terus di pantau ngabisin uang rakyat AS saja, mending uangnya buat memonitor rakyat AS sendiri agar tidak lagi menjadi korban penembakan penjahat.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.