Saturday, October 24, 2015

Presiden Suriah kunjungi Rusia, AS merana

Presiden Suriah, Bashar al-Assad membuat kunjungan mendadak ke Moskow, kemarin, sebagai tanda terima kasih kepada rekan sejawatnya dari Rusia, Vladimir Putin yang membantu melancarkan serangan udara terhadap kelompok militan Negara Islam (IS) di Suriah sejak bulan lalu.

Inilah kunjungan pertama Presiden Suriah itu ke luar negeri sejak konflik meletus di negara tersebut pada 2011.

Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov mengatakan, kedua pemimpin tersebut melakukan negosiasi tertutup selama tiga jam berhubung situasi saat Suriah, operasi memerangi kelompok militan radikal dan lain-lain. Putin berjanji akan terus mendukung tentara Suriah, dan pada saat yang sama mendesak solusi melalui saluran politik yang melibatkan semua kelompok berperang untuk mengakhiri perang. Bashar yang terakhir mengunjungi Rusia pada 2008 turut mengucapkan terima kasih kepada Putin karena serangan udara Rusia yang dimulai pada 30 September lalu membantu menghentikan perluasan kegiatan teroris di Suriah. Mereka juga setuju operasi militer tersebut harus diikuti dengan langkah-langkah politik.

Berita tentang kunjungan Bashar itu diumumkan Kremlin setelah pemimpin tersebut kembali ke Suriah. Justru itu, White House melemparkan kritik keras terhadap perbuatan Moskow mengundang Presiden Suriah itu mengunjungi ke Rusia demi konflik di negara Timur Tengah itu. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kirby dalam konferensi pers kemarin mengekspresikan kekhawatiran Pentagon terhadap dukungan kuat dan sinergi Moskow terhadap pemerintahan Bashar. Katanya, pendekatan militer mungkin berguna untuk mengakhiri perang saudara di Suriah. Setiap upaya tersebut tidak akan memperkuat kekuasaan Bashar, sebaliknya akan membuat negara itu tetap berada di kancah perang saudara serta memenuhi kegiatan teroris yang merajalela. Menurut Gedung Putih, strategi Rusia mengenai solusi konflik di Suriah sebenarnya tidak sesuai dengan target yang diinginkan AS. Intervensi Rusia tersebut hanya akan memperburuk situasi di Suriah.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.