Tuesday, September 1, 2015

Cerita tentang Katak dalam tempurung

Menurut ceritanya, ada seekor katak yang tinggal dalam sebuah sumur yang dangkal. Ia hidup dengan gembira setiap hari.

Pada suatu hari, si katak itu berkata kepada seekor penyu besar yang baru pulang dari Laut Timur, "Alangkah senang hidupku ini! Jika ingin berfoya-foya, aku melompat-lompat saja di tepi pagar sumur ini. Setelah pulang, aku beristirahat, aku hanya berendam dalam sumur ini, karena kebetulan, lumpur di dalam sumur ini hanya sedalam kakiku saja. Cobalah awak tengok si kepiting dan si berudu di sebelah sana. Siapa yang lebih gembira dibandingkan denganku? sumur ini tampaknya milikku seorang. Hei, mengapa kau tidak turun dan melihat rumahku? "

Begitu menjejakkan sebelah kakinya ke dalam "rumah" si katak itu, kaki kanan si penyu itu tersangkut pada dinding sumur itu. Maka ia terpaksa keluar kembali. Setelah berpikir beberapa lama, ia memberitahu pengalamannya mengembara di laut kepada si katak itu. katanya:

"Pada pandangan awak, apakah jarak ribuan mil sudah terlalu jauh? Namun, jarak itu pun tidak cukup untuk menggambarkan luasnya laut yang biru itu. Tebing setinggi ribuan meter memang agak tinggi. Namun, ia juga tidak dapat mengukur dalamnya laut itu . Pada era pemerintahan Raja Xiayu, China telah mengalami zaman banjir yang panjang. Namun, permukaan air laut tidak naik lebih tinggi. Selama pemerintahan Raja Shangtang , bencana kekeringan sering terjadi. Namun, permukaan air laut tidak juga menurun. Alangkah luasnya laut itu, sehingga tidak begitu mudah naik turun akibat pertambahan atau pengurangan jumlah hujan yang turun. Inilah penyebab kegembiraanku untuk tinggal di dalam Laut Timur itu. "

Setelah mendengar perkataan si penyu laut itu, si katak itu terkejut. Matanya tampak seolah-olah kehilangan cahaya semangat yang ditunjukkannya sebelum itu. Ia mulai menyadari betapa sempit pandangannya sejak sekian lama.

Cerita teladan ini menasihati kita agar kita jangan mudah lega dan mudah puas dengan pencapaian yang sedikit, sebaliknya kita harus terus memperbaiki segala kelemahan kita dan meningkatkan lagi upaya yang dilakukan selama ini.

Related Posts:

  • Kemimpinan menjadi teladan "Shang Xing Xia Xiao" Pada zaman Chunqiu, yaitu antara tahun 770 sampai tahun 476 Sebelum Masehi, ada seorang raja di negeri Qi yang bernama Qijinggong. Beliau selalu berdukacita, karena setelah Perdana Menterinya, Yan Ying meninggal dunia, tida… Read More
  • Masih Tidak Terlambat untuk Perbaikan Kandang Asal Uusl:Pada zaman Negara-Negara Berperang (tahun 475-221 Sebelum Masehi), negeri Chu diatur oleh raja Chuxiang. Namun, beliau serta pejabat senior pemerintah selalu bersikap acuh tak acuh terhadap urusan negara, dan menu… Read More
  • Tiga Kali Berkunjung ke Rumah Beratap Jerami Asal Usul:Pada abad ketiga Masehi, China yang berada dalam kondisi bergolak, diperintah oleh pemerintah tiga negara, yaitu negara Wei di bagian utara, negara Shu di bagian barat daya, dan negara Wu di bagian tenggara. Antar… Read More
  • Wo Xin Chang Dan Asal Usul:Pada zaman Chunqiu atau Musim Semi dan Gugur (tahun 770-476 Sebelum Masehi), negeri Wu telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap negara Yue. Dalam serangan itu, raja negeri Wu terluka parah, dan mangkat ti… Read More
  • Hai Qun Zhi Ma Asal Usul:Pada suatu hari, kira-kira 4000 tahun yang lalu, Huangdi (Kekaisaran Kuning), yaitu raja yang pertama dalam legenda China, telah membawa rombongan pengiringnya, menuju ke sebuah desa untuk mengunjungi seorang tema… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.