Jepang telah kehilangan kontrak kereta api berkecepatan tinggi untuk proyek Jakarta-Bandung di Indonesia. dan tender ini dimenangkan oleh China, ini adalah pukulan berat bagi Perdana Menteri Shinzo Abe yang mencari untuk mengambil keuntungan dari ekspor infrastruktur bagi pertumbuhan ekonomi Jepang. namun sayangnya Jepang pelit dalam hal alih teknologi dan masalah pendanaan padahal jalan-jalan di kedua kota itu di banjiri dengan mobil-mobil merek Jepang dimana seharusnya Jepang bisa lebih Ikhlas.
Sofyan Djalil, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga bahwa Indonesia merencanakan untuk menerima proposal China. Suga kemudian berkomentar mengenai hal ini, menggambarkannya sebagai "sulit untuk memahami" dan "sangat disesalkan".
Indonesia telah merencanakan jalur kereta peluru dengan memberikan tender kepada China dan Jepang untuk memberikan penawaran. Pada awal September tahun ini, Indonesia menolak kedua proposal dari China dan Jepang, mengatakan akan membangun kereta api kecepatan menengah sebagai gantinya. Kereta api adalah untuk menghubungkan Jakarta sebagai ibukora RI dengan Bandung sebagai kota Mode di provinsi Jawa barat.
China kemudian datang kembali dengan proposal baru, menawarkan untuk membangun kereta api kecepatan tinggi tanpa belanja fiskal Indonesia atau jaminan utang. Teten Masduki, Staff kepresiden Indonesia mengatakan kepada wartawan di Jakarta bahwa Jepang kehilangan proposal karena pihak jepang meminta kerjasama ini atas dasar pemerintah-ke-pemerintah, sementara Jakarta meminta kerjasama bisnis-ke-bisnis, dilaporkan Japan Times.
Proyek kereta api diperkirakan menelan biaya hampir US$ 5,3 Miliar
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.