Tuesday, May 19, 2015

Kertas di Luoyang mahal sekali

Zuo Si adalah seorang sastrawan yang tersohor di China pada zaman Dinasti Jin. Sebenarnya, dia seorang anak nakal yang tidak mau menuntut ilmu ketika masih kecil. Hal itu sangat memeningkan kepala orangtuanya.

Pada suatu hari, ketika berbicara dengan beberapa orang temannya, ayah Zuo Si mengeluh, sambil berkata:

"Anak saya ini tak mau belajar. Tampaknya susahlah baginya untuk mencapai apa-apa keberhasilan ketika dewasa nanti."

Kata ayahnya ini terdengar oleh Zuo Si yang kebetulan berada di situ ketika itu. Dia merasa sedih, dan insaf bahwa dirinya memang tidak dapat mencapai keberhasilan apa-apa jika tidak berubah sikap, asyik bermain, dan acuh tak acuh dalam pelajaran. Hasrat untuk belajar dengan tekun sehingga dapat mencapai cita-cita yang tinggi demi membalas kasih sayang yang dicurahkan oleh orangtuanya selama ini, pun terus tersemat dalam hatinya.

Dengan ketekunannya dalam menuntut ilmu selama beberapa tahun, akhirnya Zuo Si tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat berilmu. Karangan-karangan yang dihasilkannya selalu mendapatkan nilai dan pujian yang tinggi dari gurunya.

Ketika Zuo Si berumur 20 tahun, seisi keluarganya telah pindah ke kota Luoyang, ibukota China pada saat itu. sedangkan Zuo Si memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman dengan golongan cendekiawan di tingkat atas yang menguasai cabang ilmu yang beragam di sana. dengan menyerap ilmu pengetahuan dari berbagai cabang itu, pikirannya menjadi semakin cerdas dan terbuka.

Bakat Zuo Si dalam bidang literatur telah terpancar sepenuhnya ketika dia menghasilkan karyanya "Qi Du Fu" dalam waktu setahun saja. Kemudian, dia menghabiskan waktu selama 10 tahun untuk menghasilkan karyanya "San Du Fu", yang isinya mencakup aspek adat istiadat dan budaya tradisi di ibukota tiga buah negeri, yaitu negeri Wei, negara Shu dan negeri Wu, sebelum ketiganya disatukan menjadi sebuah negara di bawah pemerintahan Dinasti Jin.

Setelah karya tersebut disebarkan, ia terus menarik minat dan perhatian pembaca, baik dari kalangan cendekiawan dan pejabat pemerintah, maupun dari kalangan rakyat biasa. Karena teknologi pencetakan belum dibuat pada saat itu, maka mereka harus berebut membeli kertas untuk menyalin buku tersebut, sehingga menyebabkan harga kertas di kota Luoyang melambung tinggi. Peribahasa "Kertas di Luoyang mahal sekali" pun ada setelah peristiwa tersebut.

setelah mendengar cerita tersebut, apakah saudara mengerti apa arti peribahasa "Luo Yang Zhi Gui" ini? Sebenarnya, ia digunakan untuk memuji karya-karya yang cemerlang, yang menjadi ramai atau yang laris penjualannya.

Related Posts:

  • Legenda tentang Liang Zhu Liang Shanbo dan Zhu Yingtai adalah salah satu dari empat legenda cerita rakyat China dan salah satu jenis yang paling berpengaruh dari seni verbal. serta menyebar jauh dan luas di China selama lebih dari 1600 tahun, karya … Read More
  • 36 Taktik perang : Tutup Pintu untuk Menangkap Pencuri 36 Taktik Perang adalah sebuah buku yang di dalamnya terkandung 36 taktik perang yang digunakan pada zaman kuno di China dan diwarisi sampai hari ini. Taktik-taktik perang yang terkandung di dalam buku itu telah digunakan d… Read More
  • 36 Taktik Peperangan: Lepaskan Kulit Serangga Maksud asli "Lepaskan Kulit Serangga" adalah, setelah serangga bersalin kulit, jasad serangga itu telah keluar dari kulitnya, hanya tinggal kulit yang sudah kering masih tergantung di tempat asal. Jika kita tidak membuat pe… Read More
  • Taktik Peperangan "Wanita Cantik Dalam 36 Taktik Peperangan pada zaman China kuno, taktik "Wanita Cantik" digunakan ketika seseorang menghadapi situasi yang tidak menguntungkan.Taktik "Wanita Cantik" berarti menggunakan wanita cantik untuk menggoda dan me… Read More
  • Cerita tentang Taktik cederakan diri dengan Sengaja Biasanya, manusia tidak akan melukai diri sendiri. Namun, "Taktik cederakan diri dengan Sengaja" tidak sesuai kelaziman itu. Untuk suatu maksud yang tersembunyi atau kepentingan strategis jangka panjang, seseorang akan memp… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.