Friday, January 12, 2018

Indonesia melakukan inspeksi terhadap proyek HSR Jkt-Bdg yang stagnan

Pihak berwenang Indonesia kemarin meminta peninjauan proyek Kereta Api cepat Jakarta-Bandung, mencatat bahwa jadwal pembangunan yang lambat tidak disebabkan oleh investor China, namun oleh pemerintah Indonesia sendiri.

"Ini bukan masalah pembiayaan. Masalahnya adalah dengan diri kita sendiri, dan perlu kita ketahui, misalnya, apakah jalur kereta api berkecepatan tinggi antara Bandung dan Jakarta, yang jaraknya hanya 140 kilometer, merupakan proyek yang perlu, "kata Menteri Koordinator Kelautan Luhut Pinsar Pandjaitan, seperti dilansir Jakarta Post.

Menurut Luhut, China, sebagai investor utama dalam proyek tersebut, masih berkomitmen terhadap kesepakatan tersebut, yang telah ditandatangani oleh pemerintah kedua negara. Dia juga mencatat bahwa pemerintah akan mengevaluasi proyek tersebut sesuai permintaan Presiden Joko Widodo, sementara evaluasi akan selesai dalam waktu satu bulan.

Evaluasi tersebut merupakan tanggapan pemerintah Indonesia terbaru terhadap keraguan publik mengenai Kereta Api cepat ​​Jakarta-Bandung, yang merupakan proyek gabungan yang ditandatangani oleh China dan Indonesia. Karena pembebasan lahan proyek tersebut berjalan lamban, banyak penduduk setempat telah menunjukkan ketidakpuasan mereka atas proyek yang stagnan.

"Keputusan pemerintah untuk mengevaluasi proyek bisa menjadi hal yang baik. Pihak China telah melakukan segalanya untuk memastikan agar proyek berjalan lancar. Masalahnya terletak pada pemerintah Indonesia, yang tidak efisien dan menyeret, "kata Liu Quanning, seorang pekerja China di Jakarta.

Menurut Kedutaan Besar China di Indonesia, kereta api Jakarta-Bandung adalah usaha pertama China untuk mempromosikan satu set lengkap sistem kereta api berkecepatan tinggi dan merupakan ikon untuk Initiative China Belt and Road .

Sisi China sangat mementingkan proyek ini. Hanya 10 hari setelah kedatangannya ke Indonesia, Xiao Qian, duta besar China yang baru ke Indonesia, mengunjungi lokasi konstruksi proyek pada 8 Januari, mendesak perusahaan China untuk mempercepat proyek dan menyelesaikannya sesegera mungkin.

Meskipun evaluasi tersebut telah menimbulkan perasaan tidak nyaman di kalangan masyarakat Tionghoa di Indonesia karena takut akan kemungkinan perubahan atau bahkan pembatalan proyek tersebut, Luhut berjanji bahwa tidak ada perubahan pada skema pembiayaan, karena dana tersebut masih akan berasal dari China seperti yang telah disepakati sebelumnya.

"Kita harus menghormati kesepakatan tersebut," katanya seperti dikutip oleh Jakarta Post.

Kereta Api cepat ​​Jakarta-Bandung, sebuah proyek kereta api sepanjang 142 km, merupakan proyek pertama di Indonesia, Setelah selesai, akan mempersingkat waktu perjalanan antara dua kota dari tiga jam menjadi 40 menit dan memacu kegiatan ekonomi sepanjang jalur.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.