Thursday, June 15, 2017

Hujia alat musik tiup yang populer di kalangan etnis Mongol

Hujia, yang juga dikenal sebagai Chao'er atau Maodunchao'er, adalah alat musik tiup klasik yang sangat populer di Daerah Otonom Mongolia Dalam serta daerah Altay, Daerah Otonom Uigur Xinjiang China.

Alat musik Hujia ini dikatakan dibuat pada zaman Dinasti Qin dan Han, yaitu antara tahun 221 sebelum Masehi sampai tahun 220 Masehi. Pada awalnya, ia terbuat dari daun alang-alang yang digulung berbentuk kerucut. Dalam sejarah, Hujia pernah digunakan dalam peperangan. Pada zaman Dinasti Han Barat, yaitu antara tahun 202 sebelum Masehi sampai tahun 9 Masehi, ia sudah berkembang menjadi sejenis alat musik yang sangat disukai oleh penduduk di Xinjiang dan Mongolia Dalam.

Dengan perkembangan masyarakat, alat musik ini semakin banyak jenisnya. Diantaranya, Hujia berlubang tiga yang terbuat dari kayu dan paling digemari oleh kaum penggembala. Pada tahun 1985, Hujia jenis ini telah ditemukan di wilayah Altay. Jadi, ia diberi nama "Hujia Altay". Panjangnya 58,5 cm, sedangkan diameter bagian badannya sekitar 1,8 sentimeter. Pada bagian bawahnya terdapat tiga lubang suara yang berbentuk bulat.

Suara yang dihasilkan oleh alat musik ini sangat lembut, tapi kompak dan bertenaga. Ia lebih cocok untuk memainkan musik etnis Mongol.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.