Friday, January 27, 2017

Media Korea Selatan mengklaim perluasan pembatasan oleh China karena penyebaran THAAD

THAAD
Seoul Broadcasting System Korea Selatan mengutip seorang insider dari Lotte Group yang menyatakan bahwa Lotte Group akan mengadakan pertemuan dewan setelah Festival Musim Semi untuk menyetujui perjanjian yang relevan tentang situs penyebaran (THAAD)  Terminal High-Altitude Area Defense, Global Times melaporkan.

Menurut laporan itu, Korea Broadcasting System mencatat bahwa China telah melarang delapan jenis pembersih udara Korea memasuki pasar China pada akhir Desember tahun lalu karena masalah fungsi dan keamanan. Korea JoongAng Daily melaporkan bahwa pembatasan itu juga diperluas untuk mencakup musik dan penyanyi; tidak ada musisi atau penyanyi Korea telah memperoleh izin Beijing untuk tampil di negara itu sejak November 2016.

"Akan mempercepat penyebaran menyelesaikan kontradiksi dari THAAD?" Hankook Ilbo bertanya pada Kabar terbaru menunjukkan bahwa Korea Selatan dan AS telah memutuskan untuk mempercepat proses penyebaran THAAD telah memicu rumor bahwa China telah menyiapkan pembatasan dan protes.

Aju Business Daily melaporkan bahwa Korea Selatan telah mengambil langkah-langkah untuk menanggapi pembatasan China. Misalnya, Fair Trade Commission Korea telah memberlakukan maksimal 10 persen tarif anti-dumping pada lembar cetak karet China.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menunjukkan awal bulan ini bahwa China telah menunjukkan keprihatinan serius dan oposisi yang kuat untuk penyebaran THAAD, dan sikapnya tidak akan berubah. China selalu positif ketika datang untuk kerjasama ekonomi dan perdagangan serta pertukaran interpersonal dan budaya dengan Korea Selatan. Namun, kerja sama dan pertukaran tersebut harus didasarkan pada dukungan publik. China berharap Korea Selatan akan menghentikan proses penyebaran THADD dan menemukan solusi yang memperhitungkan kepentingan kedua belah pihak.

Sementara itu, masyarakat Korea Selatan khawatir tentang sikap China terhadap THAAD. Chung-di Moon, seorang profesor di Universitas Yonsei di Korea Selatan, menerbitkan sebuah artikel di Harian Joongang mencatat bahwa meskipun penyebaran THAAD adalah, tindakan pertahanan diri berdaulat dimaksudkan untuk melindungi negara dari ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, sulit untuk THAAD untuk benar-benar melawan 1.000 atau lebih rudal yang bisa datang dari Korea Utara.

Mantan Menteri Pertahanan Perry AS dan beberapa ahli AS lainnya menunjukkan bahwa penyebaran THAAD kemungkinan akan gagal untuk memenuhi persyaratan Korea Selatan. Sementara itu, China telah menampilkan oposisi tegas untuk THAAD, dan penyebaran yang akan melayani hanya untuk membawa konsekuensi tak terduga.

"Klaim pertahanan diri tanpa pertimbangan yang matang dari kepentingan nasional terdengar agak sulit dipercaya," Chung-di Moon berkomentar.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.