Thursday, January 8, 2015

Strategi "Satu Jalur Dan Satu Jalan"

Pembangunan jalan sangat penting bagi perkembangan ekonomi. Kini, China sedang memperluas pembangunan jalan ke daerah Asia, Eropa dan Afrika yang luas, serta menciptakan syarat yang semestinya untuk target pengintegrasian ekonomi.

China mengajukan ide pembangunan Jalur Ekonomi Jalan Sutra dan Jalan Sutra Laut Abad ke-21, atau disingkatkan menjadi "Satu Jalur dan Satu Jalan". Ide pembangunan ini menitikberatkan interkoneksi pembangunan infrastruktur, termasuk jalan raya, jalan rel, pelabuhan dan bandara. Pembangunan "Perangkat Keras" negara-negara sepanjang jalan juga mendorong pewujudan perkembangan bersama dan kemakmuran bersama regional.

Jalan Sutra pernah menjadi lambang kemakmuran ekonomi dan perdagangan masa kuno yang dimulai China dengan negara-negara Asia, Eropa dan Afrika. Menurut analis internasional, Jalan Sutra bertolak dari China, menuju ke Asia Tengah, Asia Barat dan akhirnya tiba di Eropa Timur dan Tengah, sedangkan Jalan Sutra Laut menyambungkan pelabuhan China dengan pelabuhan-pelabuhan Eropa Barat, lingkupnya juga mencapai banyak daerah di Asia, Eropa dan Afrika, dan akan menutupi 60 persen lebih populasi global dan 1/3 volume total ekonomi.

Asisten Menteri Luar Negeri China, Liu Jianchao baru-baru ini mengatakan, "Rancangan Marshall" dulu sangat bermanfaat bagi pemulihan kebangkitan Eropa, namun rancangan tersebut berasal dari perlawanan Perang Dingin, dan terdapat syarat tambahan terhadap negara-negara penerima bantuan. Usulan "Satu Jalur dan Satu Jalan" yang diajukan China tidak bertujuan memiliki hak bimbingan dan lingkup kekuatan daerah, tidak mencampuri urusan domestik negara dan daerah, dan tidak bertentangan dengan mekanisme dan prakarsa lainnya di daerah tersebut.

Liu Jianchao menekankan bahwa "Satu Jalur dan Satu Jalan" mempunyai keterbukaan sangat tinggi pada zaman globalisasi, dan tidak hanya terbuka terhadap negara dan daerah, tetapi juga terbuka di bidang proyek kerja sama.

Menurut data terkait, meski Asia adalah kawasan yang paling bervitalitas dan mempunyai potensi perkembangan di dunia, namun juga menghadapi banyak batasan, hanya di bidang infrastruktur yang menghadapi kesenjangan dana senilai US$ 8 triliun. Gagasan "Satu Jalur dan Satu Jalan" sesuai dengan kebutuhan perkembangan berbagai negara, dan sedang memberi kesempatan penting untuk perkembangan berbagai negara,. Hal ini sangat bermanfaat bagi proses pengintegrasian regional.

Proyek pembangunan infrastruktur memerlukan dana yang besar, dan sulit mendapat keuntungan dalam waktu pendek. China mengusulkan untuk membentuk dana permulaan senilai US$50 miliar dan membangun Bank Investasi Infrastruktur Asia. Demi menyelesaikan masalah tersebut, China mengucurkan dana sebesar US$40 miliar sebagai yayasan Jalan Sutra, dan puluhan miliar dolar Amerika untuk alat-alat pendanaan lainnya

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.