Sidang Tahunan ke-45 Forum Ekonomi Dunia kemarin dibuka secara resmi di Davos, Swis. Perdana Menteri China Li Keqiang di depan upacara pembukaan kemarin malam menyampaikan pidato dan menjelaskan kebijakan ekonomi terbaru China.
Li Keqiang dalam pidatonya menyatakan, ia naik ke puncak gunung dekat Kota memandang Kota Davos. Davos memang sebuah kota indah dan tenteram. Akan tetapi, dunia tidak tenteram dan kita perlu menanggapi situasi baru.
Li Keqiang menyatakan, selain situasi politik internasional tidak tenteram, situasi ekonomi internasional juga menghadapi tantangan. Lebih-lebih belakangan ini, publik menyatakan perhatian terhadap prospek ekonomi China bahkan ada orang yang khawatir terganggu oleh diperlambannya ekonomi China bahkan dampak transformasi ekonomi China. Berkenaan itu, Li Keqiang dengan memanfaatkan platform Davos secara terinci menyampaikan informasi terbaru kebijakan ekonomi China.
Ia mengatakan, ekonomi China kini memasuki situasi baru. Ekonomi beralih dari pertumbuhan cepat ke pertumbuhan cepat dan menengah, dan pembangunan tengah berkembang dari taraf menengah dan rendah ke taraf menengah dan tinggi. Untuk itu, harus dengan teguh tak tergoyahkan mendorong restrukturisasi.
Ia menjelaskan, diperlambannya laju pertumbuhan ekonomi China selain ada latar belakang penyesuaian kembali mendalam ekonomi dunia, juga ada hukum ekonomi intern. Sekarang, skala ekonomi China menempati urutan kedua di dunia dan jumlah dasarnya bertambah besar. Meski dicapai pertumbuhan 7 persen per tahun, volume ekonomi tahunnya akan mencapai lebih dari 800 miliar dolar Amerika yang lebih tinggi daripada pertumbuhan 10 persen lima tahun yang lalu. Pada tahun 2015, ekonomi China tetap menghadapi tekanan penurunan yang relative besar. Dalam keadaan ini, mengejar pertumbuhan yang lebih tinggi dalam waktu dekat atau mengupayakan pertumbuhan pesat dan menengah dalam jangka panjang dan meningkatkan mutu pembangunan? Jawabannya adalah kedua, karena itu dapat menjamin operasional ekonomi yang rasional sementara dapat meningkatkan mutu dan efisiensi ekonomi.
Li Keqiang berkomitmen pula, China tengah mengambil langkah efektif untuk mencegah resiko moneter.
Ia mengatakan, China tengah mengambil langkah efektif untuk mencegah resiko potensial hutang dan moneter. Reformasi sistem moneter juga tengah didorong maju. Informasi yang ingin disampaikan ialah, di China tidak akan terjadi resiko moneter kawasan dan sistemik, dan ekonomi China tidak akan mengalami pendaratan keras.
Li Keqiang menyatakan, demi perkembangan stabil ekonomi China dalam jangka panjang, harus diadakan reformasi dan inovasi, sementara dimainkan peranan pemerintah dan pasar sebagai dua lokomotif. Di satu pihak, pasar memainkan yang menentukan dalam distribuksi sumber daya dan memupuk lokomotif yang baru; di pihak lain, dimainkan dengan lebih baik peranan pemerintah untuk memperbarui lokomotif tradisional.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.