Thursday, October 10, 2013

Kerangka Kerjasama China-ASEAN

Perdana Menteri China Li Keqiang menghadiri Pertemuan Pemimpin China-ASEAN ke-16 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam kemarin sore (9/10). Ia mengajukan kerangka kerja sama 2+7 antara China dan ASEAN. Li Keqiang mengatakan kebijakan bertetangga rukun dan persahabatan merupakan unsur berharga bagi peningkatan kerja sama China dan ASEAN. Prinsip itu harus dipegang teguh agar kedua pihak dapat membuat "kue kepentingan" yang lebih besar.

Tahun ini bertepatan dengan sepuluh tahun penggalangan hubungan kemitraan strategis China-ASEAN. Sebelum pertemuan, Li Keqiang dan para pemimpin ASEAN menghadiri acara pemotongan kue peringatan ulang tahun emas. Li Keqiang menekankan bahwa keberhasilan kerja sama kedua pihak adalah berkat kepercayaan, sikap pragmatis dan inklusif. Ia mengatakan:

"Saat ini semua nengara membutuhkan lingkungan yang damai dan stabil serta kerja sama yang erat antara satu sama lain untuk meneruskan pembangunan. Kita perlu memperlakukan hubungan ini dengan berpandang jauh dan berupaya bersama untuk membangun masa depan."

Li Keqiang mengajukan usulan peningkatan kerja sama China-ASEAN. Usulan itu secara singkat bisa disebut sebagai kerangka kerja sama 2+7. Li Keqiang mengatakan China dan ASEAN hendaknya saling memperlakukan hubungan antara satu dengan yang lain dengan berpandang jauh dan berlandaskan dua kesepahaman politik dan kerja sama di tujuh bidang, agar hubungan kedua pihak dapat berkembang ke bidang yang lebih luas dan bertaraf yang lebih tinggi. Ia mengatakan:

"Kita perlu meningkatkan dua kesepahaman, yakni pertama, dasar fundamental bagi peningkatan kerja sama adalah kepercayaan strategis dan persahabatan. Dan kedua, unsur terpenting dalam peningkatan kerja sama adalah kita harus berfokus pada pembangunan ekonomi dan mengusahakan target yang saling menguntungkan."

Tujuh bidang kerja sama yang dikemukakan oleh Li Keqiang adalah sebagai berikut, yaitu menjajaki kemungkinan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Tetangga Rukun dan Persahabatan China-ASEAN; penghidupan proses pemberlakukan Zona Perdagangan China-ASEAN atau CAFTA pada level yang lebih tinggi; mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas; peningkatan kerja sama moneter dan pencegahan risiko finansial di kawasan ini; peningkatan kerja sama di laut; peningkatan kerja sama dan komunikasi di bidang keamanan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara terus memermasalahkan kebebasan pelayaran di Laut China Selatan untuk mengganggu perkembangan hubungan China dan ASEAN. Mengenai hal itu, Li Keqiang mengatakan:

"Kebebasan dan keamanan pelayaran di Laut China Selatan terjamin. Setiap tahun tercatat lebih dari 100 ribu kapal yang berlayar di laut itu. China ingin terus berupaya bersama negara terkait untuk memelihara kebebasan dan keamanan pelayaran di Laut China Selatan."

Para pemimpin peserta pertemuan menghargai kebijakan rukun tetangga dan persahabatan yang diajukan pemerintah China. Mereka memuji China yang telah memberi manfaat bagi negara-negara di sekitarnya seiring dengan perkembangannya sendiri. Para hadirin menyatakan apresiasi atas kontribusi besar China terhadap pemeliharaan kemakmuran dan stabilitas di kawasan ini. Para peserta menyatakan penghargaan tinggi dan sambutan baik atas usulan yang dikemukakan Li Keqiang.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.