Friday, March 23, 2012

Presiden Hu temui Sby


Presiden Tiongkok Hu Jintao menggelar pembicaraan dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Balai Agung Rakyat di Beijing. Kedua kepala negara telah mencapai kesepakatan mengenai hubungan bilateral serta masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan konsultasi dan kerja sama pragmatis demi meningkatkan hunbungan kemitraan strategis Tiongkok-Indonesia ke level yang baru.

Hu Jintao menyatakan, Tiongkok akan terus mempererat kemitraan strategis dengan Indonesia dalam beberapa aspek. Aspek pertama adalah, meningkatkan komunikasi strategis dan kepercayaan. Pemimpin kedua negara bisa mempererat hubungan melalui berbagai cara. Pemerintah kedua negara akan meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam masalah penting melalui mekanisme konsultasi. Aspek kedua, meningkatkan kerja sama ekoomi dan perdagangan demi kemajuan bersama. Kedua pihak diharapkan memperluas bidang kerja sama, dan mengoptimalkan struktur perdagangan demi pertumbuhan perdagangan bilateral yang pesat dan seimbang. Ketiga, meningkatkan kerja sama pertahanan dan keamanan. Keempat, meningkatkan kerja sama di bidang antariksa. Kelima, memperluas kerja sama kebudayaan guna memperkokoh dasar persahabatan. Keenam, meningkatkan kerja sama internasional dan regional demi kepentingan bersama. Tiongkok ingin meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan Indonesia dalam kerangka multilateral, dalam menghadapi tantangan global, serta dalam masalah utama lainnya, demi mendorong ketertiban dunia berkembang ke arah yang lebih adil dan rasional.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, Indonesia mengharapkan memelihara kontak erat serta dialog di berbagai tingkat dengan Tiongkok, untuk mendorong kerja sama bilateral mencapai hasil yang saling menguntungkan. Indonesia menyambut perusahaan Tiongkok untuk memperluas investasi di Indonesia, berpartisipasi dalam pengerjaan megaproyek infrastruktur. Indonesia yakin bisa mewujudkan target peningkatan volume perdagangan bilateral menjadi US$ 80 miliar sebelum 2015.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.