Thursday, March 29, 2012

BBM naik China memberikan mekanisme subsidi

Pemerintah Tiongkok sekali lagi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pekan lalu. Untuk mengantisipasi pengaruhnya terhadap kelompok penduduk kurang mampu dan sejumlah sektor industri dasar, pemerintah pusat dan daerah Tiongkok telah mengalokasikan mekanisme kompensasi subsidi bagi pertanian, perikanan, transportasi publik, dan taksi.

Harga bensin dan solar di dalam negeri Tiongkok telah naik 900 yuan per ton sejak awal tahun ini. Kenaikan itu adalah yang tertinggi dalam sejarah. Saat ini harga bensin unleade oktan-93 di banyak daerah di Tiongkok telah menembus 8 yuan per liter (Rp : 10500).

Rektor Akademi Economics and Management di bawah China Petroleum University, Profesor Wang Zhen mengatakan: "Kenaikan harga BBM telah menimbulkan pengaruh di berbagai aspek. Level kenaikan kali ini cukup besar, sehingga telah menjadi perhatian masyarakat luas. Pemerintah telah memberikan subsidi kepada kelompok ekonomi lemah dan sektor industri dasar seperti pertanian, perikanan, dan transportasi publik. Kenaikan harga BBM telah meningkatkan biaya perjalanan dan bidang kehidupan lainnya, juga telah memengaruhi pertanian, khususnya pada musim semi sebagai musim tanam. Pemerintah menaikkan harga BBM demi keseimbangan antara permintaan dan persediaan, dengan harapan bisa membatasi konsumsi."

Mekanisme subsidi yang berlaku saat ini dimulai tahun 2009. Pemberian subsidi diberlakukan bersama dengan kenaikan harga BBM. Petani padi, kelompok penduduk miskin, serta sektor layanan masyarakat semuanya akan memperoleh subsidi dari pemerintah pada saat kenaikan BBM.

Dengan mekanisme subsidi, Kementerian Keuangan total telah mengucurkan dana subsidi sebesar 100 miliar yuan untuk pertanian, naik hampir 30 persen dibanding pada 2011. Sementara itu, pemerintah telah mengalokasikan pula 67,4 miliar yuan sebagai subsidi kepada perikanan, kehutanan, transportasi publik kota dan desa, serta sektor pertaksian. Kementerian Keuangan Tiongkok menyatakan, dana subsidi itu akan langsung disampaikan ke tangan petani, agar mereka tidak merugi akibat kenaikan BBM. Pemerintah akan meningkatkan subsidi pada masa mendatang.

Yang menggembirakan adalah, harga minyak diprediksi tidak akan terus naik. Yu Bin dari Pusat Penelitian Perkembangan di bawah Dewan Negara mengatakan: "Harga komoditas massal tahun ini tidak akan mengalami kenaikan besar-besaran. Faktor utama yang menentukan harga adalah permintaan, yang saat ini terus menurun di pasar dunia. Karena itu kemungkinan kenaikan BBM dalam skala besar bisa diabaikan."

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.