Tuesday, July 19, 2011

ISLAM di China (5)


Masjid Kaohsiung di Kota Kaohsiung, Taiwan dibangun oleh tentara dan politisi beragama Islam yang berhijrah dari daratan pada Januari 1949. Awalnya, masjid itu hanya merupakan sebuah surau yang luasnya 27 meter persegi. Pada tahun 1951, masjid itu dipindahkan ke sebuah bangunan yang bercirikan arsitektur Jepang dan seluas sekitar 460 meter persegi. Ruang shalat masjid itu memiliki luas 135 meter persegi.

Seiring dengan pertambahan jumlah umat Islam di Kota Kaohsiung, surau yang kecil itu tidak dapat menampung begitu banyak umat Islam shalat berjamaah. Proyek membangun kembali Masjid Kaohsiung mulai pada bulan Desember 1990 dan selesai pada April 1992. Bangunan baru masjid itu memiliki tiga lantai dan luasnya 2,657 meter persegi. Tingkat satu merupakan pusat aktivitas agama. Tingkat kedua merupakan ruang sembahyang dan program studi bahasa Arab dan berbagai ilmu tentang agama Islam. Dan tingkat ketiga adalah ruang shalat untuk muslimah. Selain itu, masjid itu juga menyediakan kantor imam, kantor administrasi, ruang tamu kenamaan, perpustakaan, tempat wudhu, tempat menyembahyangkan jenazah dan dapur.


Masjid Xiawang yang terletak di desa Islam daerah Daiyue, Kota Taian Provinsi Shandong dibangun pada tahun 1626 Masehi dan luasnya 2,900 meter persegi. Lebih 3 ribu orang etnis Hui yang beragama Islam sejak turun-temurun tinggal secara berkelompok di daerah yang dekat dengan masjid tersebut.

Menurut catatan sejarah yang tertulis pd batu prasasti yang masih tersimpan dalam masjid tersebut, pada tahun 1626 Masehi, tokoh Islam lokal yang bernama Li Maoyou tidak memiliki keturunan. Ia telah menyumbangkan semua harta dan rumahnya untuk membangun masjid, yang menjadi situs Masjid Xiawang.



Sejak tahun 1990-an, banyak umat Islam etnis Hui dan Uigur berhijrah ke Yiwu untuk berbisnis dan membuka restoran Islam. Sejak tahun 1998, sejumlah besar pengusaha Islam dari Pakistan, India dan Afghanistan datang ke kota tersebut untuk memborong barang-barang. Setelah tahun 2000, jumlah pengusaha Islam dari luar negara semakin bertambah di kota tersebut. Mereka banyak mendirikan perusahaan dan menawarkan banyak penduduk yang beragama Islam melayani sebagai penerjemah untuk mereka.

Pada tahun 2005 sampai 2006, pengusaha Islam dari luar negeri yang berdagang di Yiwu bertambah dengan lebih cepat. Pada tahun 2007, sekitar 7 ribu orang umat Islam dari Malaysia, Yaman, Arab Saudi, Irak dan lain-lain menggunakan masjid Yiwu untuk shalat berjamaah.


Masjid Taipei merupakan masjid yang terbesar di Taiwan. Asosiasi Islam Taiwan juga bermarkas di masjid tersebut. Pada tahun 1949, pasukan Partai Kuomintang mundur dari daratan ke Taiwan. Kira-kira 20 ribu orang umat Islam juga turut berhijrah ke pulau tersebut. Pada tahun 1958, pejabat senior militer, Bai Chongxi yang beragama Islam mengusulkan untuk membangun sebuah masjid besar di kota Taipei. Arsitek yang terkenal di Taiwan, Yang Zhuocheng bertanggung jawab untuk bentuk bangunan masjid tersebut. Dua tahun kemudian, proyek pembangunan masjid itu selesai. Pada tahun 1999, Masjid Taipei terdaftar sebagai peninggalan sejarah Kota Taipei.


Bersambung ke Halaman Islam di China (6)

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.