Monday, November 21, 2016
Home »
Adat Istiadat
» Sumpit dalam budaya Tionghoa
Sumpit dalam budaya Tionghoa
Sumpit adalah dua batang yang digunakan sebagai alat makan tradisional di Asia Timur, khususnya China, Jepang, Korea Selatan dan Vietnam. Sumpit terbuat dari kayu, bambu, plastik, perak atau emas.
Masyarakat China terpercaya mulai menggunakan sumpit lebih dari 5.000 tahun yang lalu, yaitu sejak abad keempat SM. Sumpit diperkenalkan pada waktu itu karena jumlah penduduk yang banyak dan kekurangan sumber makanan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, makanan dipotong kecil-kecil untuk menghemat penggunaan minyak goreng, dan potongan makanan tersebut dinikmati dengan menggunakan sumpit.
Konon, penggunaan sumpit terinspirasi oleh dua orang petani miskin yang diusir dari kampung halaman mereka sekitar 2.500 tahun yang lalu.
Ketika berkelana, oleh sebab terlalu lapar, mereka telah mencuri sepotong daging dari sebuah gudang makanan, lalu melarikan diri ke hutan untuk memanggang daging tersebut.
Karena tidak sabar menunggu daging yang dipanggang dingin, mereka telah mematahkan ranting pohon untuk merasa makanan tersebut.
Siapa yang makan dengan menggunakan sumpit harus mematuhi tabu berikut.
Sumpit biasanya tidak digunakan untuk menusuk makanan, kecuali menusuk makanan yang lebih besar seperti sayur dan kimchi.
Adakalanya, makanan yang kecil dan sulit dipegang seperti bakso ikan dapat ditusuk, tetapi cara tersebut tidak diterima oleh mereka yang lebih konservatif.
Mereka dianggap tidak sopan jika menjilati ujung sumpit dan menyilangkan sumpit di atas mangkuk.
Jangan tusuk sumpit dalam mangkuk. Sumpit tidak dapat diletakkan secara vertikal dalam mangkuk yang berisi nasi atau makanan lain.
Setiap objek berbentuk batang yang ditegakkan akan menyerupai dupa yang digunakan sebagai pemujaan kepada anggota keluarga yang meninggal dunia.
Mencoba menghindari memakan sesuatu dengan menggunakan sumpit yang kedua ujungnya tidak sama rata, karena perbuatan tersebut ibarat pepatah China "tiga panjang dua pendek" yang berarti maut.
Sumpit bisa diletakkan di atas piring atau mangkuk secara horizontal agar tidak menyentuh meja.
Selain itu, tempat untuk meletakkan sumpit (yaitu hashioki) juga digunakan untuk menjauhkan ujung sumpit dari permukaan meja.
Related Posts:
Festival Zhaolong bagi etnis Miao di ChinaFestival Zhaolong adalah festival penting bagi kelompok etnis Miao di provinsi Guizhou barat daya China. Menurut legenda kuno orang Miao, dunia didominasi oleh naga, sehingga mereka berdoa kepada naga untuk panen yang lebih b… Read More
Taktik Perang Sun-Tzu Seni Perang Sun-Tzu merupakan karya teori militer zaman kuno China yang terkenal dan juga merupakan salah sebuah karya kuno China yang melahirkan pengaruh paling besar di dunia . Taktik perang dan filosofi teori perang yang… Read More
Gereja Katolik di kawasan Chamdo-TibetFoto yang menunjukkan bagian atas dari gerbang depan di Gereja Katolik Yanjing di kawasan etnis Naxi di Township of Markam - Chamdo Prefecture, Daerah Otonomi Tibet barat daya China. Didirikan pada tahun 1865, Gereja Ka… Read More
Dolan TribeDolan Tribe terletak di Awati County - Xinjiang - China barat laut, Pengunjung dapat menikmati misterius budaya rakyat . kawasan Seluas lebih dari 8.000 mu (sekitar 1.317,9 hektar), yang terdiri dari ruang pameran rakya… Read More
Sister Festival bagi etnis MiaoSister Festival yang dirayakan oleh orang-orang etnis Miao pada setiap bulan Maret dan April di kawasan Prefektur Miao dan prefektur Dong di provinsi Guizhou barat daya China. Selama festival, wanita muda Miao akan menyanyika… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.