Keputusan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak untuk membeli empat buah Kapal Littoral Mission (LMS) dari China merupakan sejarah penting buat negara itu mengingat untuk pertama kali Malaysia membeli aset pertahanan dari China.
Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein mengatakan, kapal yang dibangun secara bersama antara perusahaan Boustead dan China Shipbuilding & Offshore International Company (CSOC) itu diperkirakan siap sepenuhnya dan siap digunakan dalam waktu 24 bulan setelah kontrak ditandatangani.
Katanya, biaya pembeliannya ditanggung sepenuhnya oleh Angkatan Laut Diraja Malaysia (TLDM) melalui alokasi Program Transformasi 15-5, yaitu bagian dari beberapa inisiatif yang telah direncanakan untuk mencapai efisiensi penghematan. TLDM akan menggantikan kapal lama yang membutuhkan biaya operasi yang tinggi dengan LMS yang diyakini lebih canggih dan biaya yang rendah. Kapal LMS juga berupaya memenuhi kebutuhan saat TLDM berdasarkan konsep fit to purpose, mengingat semua kapal itu dirancang khusus untuk menjalankan misi yang menantang dan memenuhi standar standar internasional.
Sementara itu, Panglima Angkatan Laut, Tan Sri Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin mengatakan, pihaknya yakin dengan kemampuan kapal LMS setelah melakukan penelitian terhadap kapal-kapal perang internasional yang singgah di Pelabuhan Klang.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.