Friday, November 11, 2016

China luncurkan satelit teknik navigasi pulsar X-ray

China meluncurkan satelit uji pulsar dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut China.

satelit diluncurkan oleh roket Long March-11 dan itu adalah misi penerbangan 239 dari series roket Long March.

Sementara di orbit, satelit itu akan menjalani tes pada fungsi detektor dan adaptasi lingkungan ruang angkasa.

Langkah ini membawa navigasi pesawat ruang angkasa otonom dan GPS satu langkah lebih dekat dengan kenyataan. X-ray navigasi pulsar adalah teknik navigasi yang inovatif dimana periodik sinyal X-ray yang dipancarkan dari pulsar digunakan untuk menentukan lokasi dari pesawat ruang angkasa di luar angkasa.

metode navigasi berbasis darat saat ini dibatasi oleh waktu tunda antara pesawat ruang angkasa dan bumi. Namun, untuk jenis tertentu dari pulsar, yang disebut "milidetik pulsar," pulsa radiasi terjadi dengan keteraturan dan ketepatan jam atom. Akibatnya, dalam beberapa skenario, pulsar X-ray dapat mengambil sedikit waktu untuk memperkirakan lokasi. Hal ini menyebabkan pengukuran yang lebih tepat dari lokasi pesawat ruang angkasa.

Namun, karena sinar-X dari pulsar diserap oleh atmosfer, para ilmuwan harus meluncurkan satelit untuk melanjutkan penelitian dari teknologi baru.

Menurut Shuai Ping, kepala ilmuwan di balik penelitian satelit XPNAV-1, tujuan utama dari satelit ini adalah untuk mendeteksi rincian sinyal X-ray dari 26 pulsar terdekat, dan untuk menciptakan "pulsar basis data navigasi." Target ini bisa dicapai dalam waktu lima sampai 10 tahun, Shuai memperkirakan.

teknik navigasi pulsar X-ray merupakan perbaikan dari metode navigasi Deep Space Network berbasis darat (DSN) dan jaringan European Space Tracking (ESTRACK). Waktu tunda yang mempengaruhi DSN dan ESTRACK bisa sampai beberapa jam untuk misi berlangsung di dekat planet-planet luar, dan bahkan lebih lama untuk misi di luar tata surya.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.