Saturday, October 25, 2014
Peresmian Bank Investasi Infrastruktur Asia
Dilansir dari Reuters, siang ini, AIIB yang didukung dengan dana sebesar US$50 miliar atau sekitar Rp 603,25 triliun dari China dimaksudkan untuk menjadi tandingan bagi Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB), dua lembaga pemberi utang yang didukung Amerika Serikat.
AIIB mempertegas keinginan China--yang kini menjadi negara ekonomi terbesar kedua dunia--untuk memperluas pengaruhnya. Upacara peluncurannya dihadiri oleh Menteri Keuangan China Lou Jiwei dan delegasi 21 negara, termasuk India, Thailand, dan Malaysia.
China akan menjadi pemegang saham terbesar dengan kepemilikan saham mencapai 50 persen. AIIB disebut bertujuan untuk memberikan pinjaman dana untuk proyek-proyek pembangunan di negara berkembang.
Jepang yang menjadi rival utama China di Asia mendominasi ADB bersama dengan AS, dengan total investasi dana sebesar US$ 164 miliar. Jepang tidak hadir dalam peresmian AIIB dan memang tidak diharapkan.
Australia diyakini mendapat tekanan dari Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk tidak hadir. Ratusan triliun utang Indonesia pada Bank Dunia dan ADB sedikit menjelaskan apa yang mempengaruhi Indonesia untuk tidak hadir pada peresmian AIIB.
Media Australian Financial Review menyebut Kerry secara personal meminta Perdana Menteri Tony Abbott agar Australia menjauh dari AIIB, saat keduanya bertemu di Jakarta untuk menghadiri pelantikan Presiden Indonesia Joko Widodo, Senin 20 Oktober 2014.
Sementara Menteri Keuangan Korsel Choi Kyung-hwan, pekan lalu, mengatakan telah berbicara dengan China untuk meminta dipertimbangkannya lagi beberapa masalah seperti prinsip pengelolaan dan operasional AIIB.
"Kami telah mengajukan tuntutan rasional dalam masalah keamanan dan tidak ada alasan bagi Korsel untuk tidak berpartisipasi," kata Choi saat berkunjung ke Beijing. Bankir senior Jin Liquin akan memimpin AIIB yang diharapkan mulai beroperasi pada 2015.
Presiden ADB Takehiko Nakao mengaku tidak menyambut AIIB yang akan menjadi rival ADB. "Saya mengerti, tapi saya tidak menerima itu," katanya, Kamis 23 Oktober 2014.
ADB didirikan pada 1966, menawarkan pinjaman dengan bunga rendah pada negara-negara berpendapatan menengah ke bawah.
Pada akhir 2013, pinjaman negara-negara pada ADB mencapai US$ 21,02 miliar atau lebih dari Rp253 triliun. China memiliki 6,5 persen saham di ADB sementara Jepang dan AS masing-masing 15,6 persen
Related Posts:
Industri galangan kapal Rusia yang mengimport mesin diesel China Industri galangan kapal Rusia yang mengimport mesin diesel China untuk pembangunan frigat baru. menggunakan mesin China Henan Diesel Heavy Industry CHD622V20. … Read More
Uji coba jalur Sky Train ChinaSebuah jalur monorail sepanjang 1.4km untuk keperluan uji coba proyek China Sky Railway di Chengdu, ibukota provinsi Sichuan China Barat Daya, kereta suspensi China didorong oleh baterai lithium dan dapat berjalan pada kecepa… Read More
Jet tempur Angkatan Udara Tanzania meluncurkan roket HF-7 - 90mm yang merupakan roket buatan China. Jet tempur Angkatan Udara Tanzania meluncurkan roket HF-7 - 90mm yang merupakan roket buatan China. Roket sejenis yang di gunakan oleh PLAAF … Read More
Proyek untuk membantu mengentaskan kemiskinan di pedesaan China Raksasa Internet China Tencent dan pengecer online JD.com telah bersama-sama meluncurkan kegiatan kesejahteraan masyarakat, menyerukan pecinta olahraga untuk mengkonversi langkah mereka ke sumbangan amal menggunakan aplikas… Read More
Lebih dari 40 orang telah dikonfirmasi tewas Lebih dari 40 orang telah dikonfirmasi tewas setelah sebuah menara pendingin dari platform dari pembangkit listrik yang sedang di bawah konstruksi runtuh tiba-tiba runtuh di Provinsi Jiangxi China timur. … Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.