Ilmuwan AS menggali Koin China kuno di pulau Manda Kenya

Sebuah ekspedisi ilmuwan Kenya bersama ilmuwan Amerika Serikat telah menggali sebuah situs yang berisi koin China yang berusia 600-tahun di pulau Kenya Manda yang menunjukkan perdagangan ada antara China dan Afrika timur, ini adalah dekade sebelum penjelajah Eropa berlayar dan mengubah peta dunia, menurut sebuah pernyataan dikeluarkan pada hari Rabu 13/3/2013 oleh Field Museum di Chicago.

koin, piringan kecil dari tembaga dan perak dengan lubang persegi di tengah sehingga bisa dikenakan pada sabuk, disebut "Yongle Tongbao" dan dikeluarkan pada jaman Kaisar Yongle yang memerintah China dari 1403 - 1425 AD selama Dinasti Ming. Nama kaisar yang tertulis pada koin.

Kaisar Yongle, yang memulai pembangunan Kota Terlarang China, tertarik pada misi politik dan perdagangan ke kawasan Samudera Hindia dan mengirim Laksamana Cheng Ho, juga dikenal sebagai Cheng Ho, untuk mengeksplorasi kawasan samudera Hindia dan pantai timur Afrika.

"Zheng He adalah, dalam banyak hal, merupakan Columbus nya China," kata Chapurukha Kusimba, kurator Antropologi Afrika di The Field Museum. "Ini luar biasa untuk memiliki koin yang pada akhirnya dapat membuktikan ia datang ke Kenya."

Kusimba melanjutkan, "Temuan ini penting Kita tahu bahwa Afrika selalu terhubung ke seluruh dunia,. Tapi koin ini akan membuka diskusi tentang hubungan antara China dan negara-negara Samudera Hindia."

Hubungan itu berhenti segera setelah kematian Kaisar Yongle ketika penguasa China selanjutnya melarang ekspedisi, yang memungkinkan penjelajah Eropa mendominasi dan memperluas kerajaan negara mereka.

Pulau Manda, di lepas pantai Kenya utara, adalah rumah bagi sebuah peradaban maju dari sekitar 200 M hingga 1.430 Masehi, ketika itu ditinggalkan dan tidak pernah dihuni lagi. Perdagangan memainkan peran penting dalam pengembangan Manda, dan koin ini mungkin menunjukkan pentingnya perdagangan di pulau Manda.