Duta Besar RI untuk China, Imron Cotan memfasilitasi rencana perluasan investasi New Hope Group (NHG) di Indonesia sebesar RMB 1 milyar atau Rp. 1,5 trilyun. Perluasan investasi ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Trade, Tourism, and Investment Promotion (TTI) yang diadakan oleh Perwakilan Indonesia di China pada bulan Juli 2012 lalu di Chengdu.
Untuk mendukung realisasi investasi ini, selama berada di Indonesia, dengan difasilitasi oleh Dubes RI, delegasi NHG yang dipimpin langsung oleh CEO (Chief Executive Officer), Tao Xu mendapatkan kesempatan berharga bertemu dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Koordinasi Modal (BKPM), dan mendapatkan penjelasan langsung tentang prosedur investasi dari Deputi Pelayanan Ijin Penanaman Modal.
Pada kesempatan tersebut, Dubes RI menekankan bahwa investasi yang dilakukan oleh NHG di Indonesia mempunyai tiga arti penting, yaitu: perpindahan modal dari RRC ke Indonesia, pengalihan teknologi, dan pembukaan lapangan kerja. Dalam kaitan inilah, dukungan Pemerintah RI khususnya instansi terkait terhadap rencana investasi ini sangat diperlukan agar implementasinya dapat berjalan dengan lancar dan memenuhi harapan bersama.
Berdiri sejak tahun 1982, saat ini NHG merupakan salah satu dari pabrik pakan ternak dan poultry terbesar di dunia dengan turn-over pada tahun 2012 mencapai RMB 90 milyar (US$ 15 milyar), dan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 26%. Seiring dengan pertumbuhan mereka yang pesat, saat ini NHG telah melakukan ekspansi ke 15 negara di lima benua, termasuk Indonesia.
Investasi NHG di Indonesia senilai US$ 50 juta (Rp. 50 milyar) yang dilakukan pada lima tahun lalu melalui pembukaan pabrik di Tangerang dan Surabaya dirasakan perlu ditingkatkan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjanjikan. Dalam kaitan inilah, NHG akan memperluas investasi mereka sebesar RMB 1 milyar (Rp. 1,5 trilyun) dan tidak hanya terbatas di sektor pertanian saja, tetapi juga di sektor lain seperti kimia, properti, dan keuangan. NHG mengharapkan agar bisnisnya di Indonesia akan berkembang bersama masyarakat dan bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan terpisah, baik Menteri Pertanian maupun Kepala BKPM menyatakan dukungannya terhadap rencana investasi tersebut. Menteri Pertanian menegaskan bahwa Masterplan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang sudah dimiliki oleh Pemerintah RI dapat menjadi pintu masuk untuk pengembangan rencana investasi NHG. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Indonesia, perluasan investasi di bidang pangan merupakan salah satu investasi yang diharapkan oleh Pemerintah RI karena memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan suplai pangan khususnya daging unggas di Indonesia. Pada gilirannya, diharapkan implementasi investasi tersebut dapat menaikkan konsumsi daging unggas masyarakat Indonesia yang saat ini mencapai 70%.
Sementara itu, Kepala BKPM menggarisbawahi mengenai potensi ekonomi Indonesia yang antara lain ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi yang impresif, nomor dua tertinggi di antara anggota G-20, dan jumlah kelas menengah yang terus tumbuh. Selain itu disampaikan pula, bahwa ke depan, 75% penduduk Indonesia tinggal di perkotaan sehingga investasi pangan harus dibuat dalam bentuk yang lebih modern karena tidak bisa lagi tergantung pada rural area. Disampaikan lebih lanjut, bahwa BPKM tidak hanya sekedar memberikan ijin penanaman modal asing, tetapi juga akan mengawal pelaksanaan investasi di lapangan termasuk membantu mencarikan mitra lokal yang tepat, untuk menjamin kelangsungan penanaman modal asing di Indonesia.
Selain menyampaikan informasi rinci mengenai prosedur pengeluaran ijin penanaman modal dan fasilitas yang menyertainya, Deputi Pelayanan Ijin Penanaman Modal menyatakan kesiapannya untuk membantu implementasi investasi NHG di Indonesia. Ditekankan pula bahwa BKPM selalu siap membantu investor dalam menyelesaikan segala hambatan melalui after care team mereka yang dibentuk khusus untuk memberikan pelayanan yang lengkap agar investasi bisa direalisasikan untuk kemakmuran masyarakat Indonesia.
Fasilitasi KBRI Beijing yang diberikan kepada NHG merupakan salah bentuk kegiatan aktif yang dilakukan untuk mendorong peningkatan investasi RRC di Indonesia. Sebagai ujung tombak Pemerintah RI di RRC, KBRI Beijing senantiasa siap dan sedia memberikan fasilitasi kepada calon investor China untuk menanamkan modalnya di tanah air. Selain melakukan pendampingan kepada calon investor RRC, KBRI Beijing juga secara regular mengadakan program Trade, Tourism, and Investment (TTI) di China maupun melakukan roadshow dengan membawa investor potensial ke daerah-daerah di Indonesia. Tahun ini direncanakan akan diselenggarakan enam forum TTI di kota-kota besar RRC.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.